- Suasana BTC Solo yang dulu ramai kini berubah drastis, dengan kondisi sepi dan lenggang, mencerminkan turunnya minat masyarakat untuk berbelanja di pusat perdagangan tersebut.
- Banyaknya kios yang tutup, khususnya di lantai satu dan dua, menjadi indikasi bahwa para pedagang kesulitan bertahan karena sepinya pembeli dan minimnya perputaran ekonomi.
- Dulu menjadi salah satu pusat perbelanjaan favorit di Solo, kini BTC mulai kehilangan pesonanya akibat persaingan dengan pusat perbelanjaan lain atau perubahan pola belanja masyarakat.
SuaraSurakarta.id - Kondisi Beteng Trade Center (BTC) Solo kini tak ramai seperti dulu yang pengunjung sampai berjubel.
Saat ini kondisinya sepi dan tampak lenggang tak seramai dulu. Bahkan banyak kios-kios yang sudah tutup khususnya yang berada di lantai satu dan dua.
Namun untuk lantai bawah masih banyak yang buka meski mengalami penurunan pengunjung. Bahkan omzet para pedagang pun mengalami penurunan drastis.
"Dulu ramai, dulu jam 9 itu belum buka toko tapi pengunjung sudah banyak yang datang. Kalau sekarang kita yang menunggu pembeli," ujar salah satu pedagang, Clara Kamis (2/10/2025).
Menurutnya dulu BTC itu menjadi jujugan warga maupun wisatawan. Karena di sini itu sangat komplet dan murah, lantai bawah itu identik tekstilnya dengan bahan-bahan sedangkan lantai 1 dan 2 itu pakaian jadi.
"Lengkap iya, murah iya, terjangkau harganya dan kualitasnya bagus-bagus. BTC terkenal harganya miring. Dulu pasti ramai dan jujugan wisatawan kalau ke Solo," katanya.
"Dulu itu biasanya yang datang rombongan sampai sesak. Kalau sekarang longgar banget," lanjut dia.
Kalau kondisi di lantai 1 dan 2 banyak yang tutup itu mungkin kalah bersaing dengan yang pakai media sosial (medsos).
"Yang lantai atas itu jualannya barang jadi mungkin persaingannya sama yang pakai medsos. Kalau yang di bawah masih lumayan, prospeknya ada cuma kondisi perekonomian saat ini," terangnya.
Baca Juga: Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun
"Sekarang nyari Rp 10 juta per hari itu susah. Kalau dulu bisa lebih dari itu. Dulu itu sangat menyenangkan sekali kondisinya, itu sebelum pandemi lah," ucap pedagang yang sudah berjualan 25 tahun ini.
Clara mengatakan perekonomian turun drastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang kondisinya sedikit tidak bersahabat mulai SDM melemah hingga perekonomian dan daya beli juga menurun.
"Turunnya itu bisa sampai 40 persen. Kondisi mulai turun drastis itu terjadi sekitar enam bulan ini kalau sebelumnya fluktuatif naik turun. Berharap kondisi bisa ramai seperti dulu lagi," jelas dia.
Sementara itu pedagang lantai 1, Recca mengatakan banyak yang memilih tidak memperpanjang sewanya. Mereka banyak beralih jualan lewat marketplace atau medsos.
"Kebanyakan mereka punya market place sendiri," sambungnya.
Meski kondisinya tak seramai dulu tapi banyak pedagang yang masih bertahan jualan di sini. Karena masih yakin menjanjikan meski tidak seramai dulu.
"Masih menjanjikan lah. Memang tidak seramai dulu," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter
-
Nasib Miris BTC Solo: Dulu Pengunjung Sampai Berjubel, Sekarang Sepi dan Banyak Kios Tutup
-
Kuasa Hukum Tersangka Dugaan Korupsi Drainase Stadion Manahan Ajukan Pra Peradilan