Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Juli 2025 | 11:22 WIB
Film drama Indonesia terbaru 'Lyora: Penantian Buah Hati' sukses menggetarkan hati para penonton saat roadshow perdana di Solo Paragon XXI. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Film drama Indonesia terbaru 'Lyora: Penantian Buah Hati' sukses menggetarkan hati para penonton saat roadshow perdana di Solo Paragon XXI.

Film yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara ini menceritakan perjuangan pasangan suami istri dalam menghadapi tantangan infertilitas dan penantian panjang akan hadirnya buah hati.

Dalam special screening yang berlangsung di Kota Solo, banyak penonton mengaku terharu hingga meneteskan air mata.

Film ini dinilai bukan hanya menyajikan cerita emosional, tetapi juga memberi edukasi penting tentang program kehamilan, kesehatan reproduksi, dan mental health pejuang garis dua.

"Luar biasa sekali, perjuangan dalam film ini sangat relate. Saya jadi paham bahwa memiliki anak memang bukan hal mudah bagi sebagian pasangan. Tapi film Lyora ini memberi harapan dan semangat baru," ungkap salah satu penonton usai pemutaran film.

Film ini mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karier yang telah memasuki usia matang, namun belum juga dikaruniai anak.

Bersama suaminya Fajrie (Darius Sinathrya), mereka mencoba berbagai program kehamilan termasuk bayi tabung (IVF).

Perjalanan keduanya penuh rintangan, dari kegagalan, kehilangan, hingga tekanan sosial, namun tetap dibalut dengan semangat pantang menyerah.

Uniknya, Lyora menjadi film Indonesia pertama yang mengangkat kisah perjuangan kehamilan dari perspektif pasangan, bukan hanya perempuan, dalam format drama keluarga yang sarat makna.

Baca Juga: Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang

Dalam sesi talkshow usai penayangan, hadir publik figur Dhea Ananda yang turut membagikan kisah pribadinya sebagai pejuang dua garis.

Dhea menyampaikan bagaimana tekanan sosial terhadap pasangan tanpa anak bisa memengaruhi mental, dan pentingnya membatasi komentar-komentar yang tidak membangun.

"Orang boleh bicara, tapi kita punya hak untuk memfilter. Fokus pada proses dan percaya diri adalah kunci," tutur Dhea.

Sementara itu, dr. Mohammad Zacky Arda, Sp.O.G. memaparkan bahwa sekitar 15–20% pasangan Indonesia mengalami infertilitas, dan sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter bila belum hamil setelah satu tahun menikah.

"Penanganan lebih dini sangat penting. Jangan tunggu sampai usia semakin matang," pesannya.

Lyora: Film Inspiratif untuk Para Pejuang Garis Dua

Load More