Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:41 WIB
Penceramah asal India Zakir Naik dikabarkan akan menggelar safari dakwah di Indonesia salah satunya di Kota Solo pekan depan. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Penceramah asal India Zakir Naik dikabarkan akan menggelar safari dakwah di Indonesia salah satunya di Kota Solo pekan depan.

Informasinya acara safari dakwah penceramah yang disebut kontroversial di Kota Solo akan digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (8/7/2025) nanti.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Solo Mashuri mengatakan  kalau memang agenda itu tetap dilaksanakan silahkan saja. Terpenting tetap menjaga kondusivitas.

"Kalau kami, kalau memang agenda itu harus dilaksanakan ya monggo-monggo saja. Yang penting tetap menjaga kondusivitas terus jaga juga perasaan agama lain," terangnya saat dihubungi, Sabtu (5/7/2025).

Baca Juga: Seleksi Advokat Diperketat, Peradi Solo Ungkap Tunjuan Utamannya

Mashuri mengatakan informasi yang diterima rencana mau digelar di Stadion Manahan Solo terus pindah di Auditorium UMS.

Itu malah lebih baik karena di Edutorium UMS indoor daripada digelar di outdoor. 

"Saya kemarin baca flyer aja itu di Manahan, sekarang di Edutorium UMS. Malah lebih baik karena di indoor, bisa dikondisikan," kata dia.

Mashuri mengaku tidak pernah melihat atau datang langsung ke acaranya. Tapi mendengar dari berbagai pihak, harapannya bisa menjaga kondusivitas dengan tidak menyinggung agama lain.

"Kalau internal tidak apa-apa kegiatan seperti itu, yang penting tidak ditujukan menganggu kerukunan dan kondusivitas," ungkapnya.

Baca Juga: Koperasi Tipu-tipu Milik Kepala SMA di Solo, Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar

Ketika disinggung kalau Zakir Naik dikenal penuh kontroversial, Mashuri tidak masalah model dakwah seperti apa. 

Terpenting bisa menjaga keutuhan NKRI, karena NKRI bukan berlandaskan salah satu agama dan mengakui secara UU ada enam agama.

"Kalau itu untuk internal monggo-monggo saja. Tidak berniat menganggu kondusivitas maupun kerukunan yang sudah terjalin di tengah masyarakat," jelas dia.

Mashuri menyatakan sudah mengkomunikasi dengan agama terkait acara tersebut. Untuk tidak terlalu reaktif dan anggap saja itu kegiatan internal lalu tidak membawa dampak apa-apa terhadap agama lain.

"Bukan dibahas tapi pas rapat FKUB saya sampaikan acara itu. Saya juga menghimbau kan seperti itu agar disampaikan kepada umat yang lain," paparnya.

"Yang penting dan utama itu kalau di Solo adalah kita sudah menjalin kerukunan dengan baik dan menjaga kondusivitas juga dengan baik. Itu jangan sampai rusak karena apapun," lanjut dia.

Selama ini di Kota Solo, lanjut dia, sudah hidup harmoni dengan baik antar umat beragama. Kemarin sudah menjalani tahun politik yang krusial dan mampu.

"Apapun itu yang bersifat internal bagi agama masing-masing, ya kita hormati," tandasnya.

Mashuri menambahkan sejauh ini tidak ada komunikasi dan undangan acara tersebut. 

"Belum pernah komunikasi. Tapi katanya pernah mau audensi ke pemkot, biasanya kalau pemkot kami dilibatkan dan ini belum," tutur dia.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Solo, Ahmad Ulin Nur Hafsun mengatakan berharap agar para penceramah agama berperan dalam memperkuat nilai-nilai keimanan,  ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan.  

"Serta berdakwah dengan cara yang   bijak dan santun sesuai dengan tuntunan agama dan tidak mempertentangkan masalah khilafiyah," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More