Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 26 Mei 2025 | 17:02 WIB
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Daerah Surakarta Ibrahim Fatwa Wijaya. [Suara.com/Ari Welianto]

Untuk sampel yang diambil meliputi ayam mentah, ayam goreng, bumbu hingga minyak goreng.

"Ini kita sampel, minyak, daging matang, daging mentah dan bumbu," terang Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Agus Santoso saat ditemui, Senin (26/5/2025).

Agus mengatakan sampel yang diambil ini akan dikirim ke BPOM untuk dicek. Saat ini sementara warung Ayam Goreng Widuran ditutup untuk dilakukan pengecekan.

"Sekarang sudah ditutup, kita ajukan pengambilan sampel hari ini. Rencana mau diambil besok, ini kita bawa ke BPOM dan hasilnya gimana kita tunggu," ungkapnya.

Baca Juga: Jejak Kelezatan Ayam Goreng Widuran: Minyak Babi yang Bikin Candu?

Agus menjelaskan pengambilan sampel ini untuk mengetahui bahan atau makanan yang mengandung non halal yang mana.

"Tujuannya itu ada kepastian. Saat ini kan baru pernyataan yang bersangkutan, kita kan hadir di sini ada kepastian di mana yang non halalnya," jelas dia.

Ketika ditanya hasil pengecekan berapa lama, Agus menyebut belum tahu. "Prosesnya berapa lama kita belum tahu, kita juga menggandeng tim luar. Mudah-mudahan lebih cepat lebih baik," sambungnya.

Terkait penutupan sampai kapan, menunggu hasil sampelnya nanti seperti apa.

"Mereka menutup secara mandiri ya atas saran dari wali kota. Setelah tutup mereka tidak melayani untuk pemesanan, jadi benar-benar tutup," ujar Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono.

Baca Juga: Kaget Ayam Goreng Widuran Non Halal, Wali Kota Solo: Kesukaan Mertua Saya

"Kapan buka? Menunggu hasil assessment dinas terkait itu keluar," lanjut dia.

Load More