SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Respati Ardi tidak melarang sekolah untuk menggelar karya wisata atau studi tour untuk kelulusan siswa.
Hanya saja tidak boleh sampai keluar Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melainkan harus di wilayah Jateng.
"Saya himbau karya wisata tidak keluar provinsi (Jateng). Harus maksimal di Provinsi Jateng," terangnya saat ditemui, Selasa (6/5/2025).
Respati mengatakan masih akan mengkaji untuk SMP di Solo saat studi tour tidak keluar dari Provinsi Jateng. Nanti akan dibuat surat edaran (SE) dan dikirim ke sekolah-sekolah.
"Kemarin Jabar sudah melarang (studi tour) tapi saya melonggarkan untuk satu provinsi saja, ini safety juga," ungkap dia.
Respati mengaku banyak menerima laporan dan masukan akan menggelar studi tour ke Bali dan lain-lain. Nanti boleh menggelar cukup di dalam provinsi saja.
"Ya tadi ada masukan mau ke Bali dan lain-lain. Saya rasa cukup di Provinsi Jateng saja," katanya.
Meski tidak melarang sekolah menggelar study tour tapi jangan mewajibkan bagi orang tua. Jika orang tua tidak mau ikut tidak masalah dan diperbolehkan.
"Nggak boleh mewajibkan. Jangan sampai di luar kegiatan mengajar itu ada kewajiban, jangan," jelas dia.
Baca Juga: Peluncuran Kecamatan Berdaya dan Kartu Zilenilal, Respati Sosialisasikan Program, Cek Daftarnya!
Kalau memang kegiatan itu mau terlaksana, lanjut dia, bisa lewat swasta atau pakai sponsor. Tidak boleh ada iuran dan itu pasti akan mewajibkan semua siswa.
"Kalau memang mau terlaksana nanti kita bicara untuk keberpihakan pihak swasta atau sponsor. Nggak boleh (ada iuran), iuran itukan yang namanya iuran pasti mewajibkan setiap siswa. Ini sukarela saja, jadi jangan sampai ada 'oh enteke semene dibagi murid semene, berati murid per anak harus bayar semene', itu yang saya nggak mau," paparnya.
Respati mengaku akan fokus di 28 SMP di Kota Solo, supaya SMP negeri tidak kalah sama SMP swasta.
"Saya akan bantu semua SMP ini untuk program-program yang lebih baik lagi. Boleh berkembang," sambung dia.
Respati menambahkan nanti semua armada yang dipakai untuk study tour harus dicek dan lolos uji ukirnya juga. Ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi armada.
"Alhamdulillah kami juga sudah bekerjasama dengan ASITA dan Dishub. Semua armada yang dipakai karya wisata itu kita cek lolos uji ukirnya juga, jadi tidak ada terjadi kecelakaan juga dan jangan sampai ada itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Diproduksi di Boyolali, Polda Jateng Bekuk Komplotan Pembuat Uang Palsu
-
Politisi PDIP Bantah Amnesti Hasto Kristiyanto Timbal Balik Politik
-
Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Aria Bima: Perlu Ditanggapi, Tapi Jangan Berlebihan
-
Pengibaran Bendera dan Mural One Piece Dianggap Makar, Ini Kata Pengamat UNS
-
Jelang HUT RI ke-80, Satlantas Polresta Solo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengendara di Jalan