Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 07 April 2025 | 14:29 WIB
KGPAA Mangkunegara X saat menemui dan menerima masyarakat dalam acara syawalan Pura Mangkunegaran. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pura Mangkunegaran menggelar tradisi syawalan halal bihalal bersama KGPAA Mangkunegara X, Senin (7/4/2025).

Tradisi syawalan ini merupakan acara silahturahmi KGPAA Mangkunegara X bersama keluarga, abdi dalem hingga masyarakat umum.

Untuk masyarakat umum ini merupakan baru pertama kalinya digelar. Tradisi tersebut diinisiasi oleh KGPAA Mangkunegara I dan terus dilestarikan hingga saat ini meski sempat vakum.

Pengageng Kawedanan Panti Budaya Mangkunegaran, GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo mengatakan acara hari ini merupakan acara syawalan Mangkunegaran. Di mana jatuhnya pada lebaran ketupat. 

Baca Juga: Mengungkap Sabda KGPAA Mangkunegara X dalam Tingalan Jumenengan Dalem ke-3

"Acara ini akan berlangsung setiap tahun. Acara syawalan ini diinisiasi oleh KGPAA Mangkunegara 1 dan terus diadakan hingga saat ini ," ujarnya saat ditemui, Senin (7/4/2025).

Gambar gajah besar di gerbang masuk Pura Mangkunegaran untuk memperingati tingalan jumenengan KGPAA Mangkunegara X. [Suara.com/Ari Welianto]

Gusti Sura, sapaan akrabnya menjelaskan KGPAA Mangkunegara 1 menginisiasi acara syawalan ini berdasarkan dari prinsip 'Hanebu Sauyun'. Di mana yang artinya satu dalam rumpun tebu.

"Jadi ini untuk mengumpulkan atau berkumpulnya seluruh kerabat Mangkunegaran dan juga abdi dalem untuk bersilahturahmi, untuk kumpul-kumpul. Pokoknya kebersamaan lah," jelas dia.

Prosesi tradisi syawalan ini terlebih dahulu untuk internal Mangkunegaran. Baru setelah itu KGPAA Mangkunegara X menyapa dan menemui masyarakat yang hadir.

"Adanya sesi untuk masyarakat umum, karena kanjeng gusti ingin beramah tamah dengan masyarakat. Seperti prinsip 'Hanebu Sauyun' atau kebersamaan bersama masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga: Prosesi Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X 2025 Dipastikan Lebih Singkat

Gusti Sura mengaku ini bisa dibilang pertama kali digelar di era saat ini. Ke depan akan terus digelar setiap tahunnya.

"Dibuka untuk masyarakat umum pertama kali diadakan. Berharap ini berjalan lancar dan akan terus dilestarikan. Diharapkan semoga semakin guyub rukun dan terus bergandeng tangan untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik," sambung dia.

Gusti Sura mengatakan tradisi syawalan ini sempat vakum cukup lama sekali. Karena biasanya dulu itu kumpulnya seluruh kerabat Mangkunegaran diadakan di Jakarta atau di kota lain.

"Sempat vakum berapa lama ya, lama sekali sih. Biasanya itu kalau yang terdahulu kumpulnya di Jakarta atau kota lain, jadi pindah-pindah," paparnya.

"Kalau di Mangkunegara yang dulu banget, mungkin sudah ada 10 tahun. Jadi mulai tahun ini dan ke depan akan terus diadakan," lanjut dia.

Sementara itu KGPAA Mangkunegara X mengatakan syawalan untuk masyarakat umum memang baru pertama kali ini diadakan.

"Betul, ini pertama kalinya diadakan untuk masyarakat umum. Karena Mangkunegaran ini menurut saya adalah budaya ini milik kita semua, jadi tentunya ketika merayakan sesuatu momen-momen spesial di kehidupan kita bersama-sama, saya rasa akan lebih menyenangkan kalau semakin ramai," terangnya.

KGPAA Mangkunegara X menambahkan tradisi syawalan ini sempat cukup lama tidak diadakan dan ini diadakan kembali. 

Dulu saat Covid 19 tidak diadakan, tahun lalu diadakan tapi di hari pertama Idul Fitri. Tahun ini diadakan di momen kupatan.

"Tentu ini melanjutkan budaya syawalan yang telah ada sejak eyang Mangkunegara 1 sampai hari ini kita pertahankan. Di momen itu kita silahturahmi dan bersenang-senang bersama, semoga bermanfaat untuk masyarakat luas," tandas dia.

KGPAA Mangkunegara X merasa senang, karena hari ini bisa bersilahturahmi dengan keluarga, abdi dalem dan masyarakat.

"Senang hari ini bisa bersilahturahmi sama keluarga, dengan abdi dalem kami, juga dengan masyarakat sekitar maupun luar kota yang masih banyak yang kebetulan berlibur ke Solo atau mudik dengan keluarganya masing-masing," ungkapnya.

Kanjeng Gusti menyatakan acara syawalan ini cukup lama tidak diadakan. Saat covid 19 tidak diadakan, tahun 2024 kemarin diadakan di hari pertama idul fitri.

"Tahun ini diadakan pas momen kupatan sekalian, tentu melanjutkan budaya syawalan yang telah ada sejak eyang Mangkunegara I. Sampai hari ini kita pertahankan dan ini jadi momen untuk bersilahturahmi serta bersenang-senang bersama, semoga bermanfaat untuk masyarakat," papar dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More