Ketimpangan global ini membutuhkan perhatian dan tindakan kolektif yang mendesak sebagai tantangan yang harus segera dijawab tidak hanya di tingkat regulator tetapi juga sampai keimplementasi dikehidupan mereka.
Di tahun 2015 telah disepakati pembangunan global, SDGs merupakan agenda dari semua Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tantangan mengenai bagaimana assistive technology dapat membantu Indonesia dalam mencapai SDGs di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengurangan ketimpangan.
Kesehatan dengan mendukung SDGs Nomor 3 mengenai Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, memungkinkan anak penyandang disabilitas dapat hidup sehat, produktif, mandiri, dan bermartabat. Pendidikan dengan mendukung tujuan SDGs Nomor 4 mengenai Pendidikan Berkualitas dan membantu mewujudkan pendidikan inklusif bagi pelajar.
Pengurangan ketimpangan dengan mendukung mencapai tujuan SDGs Nomor 10 mengenai Pengurangan Ketidaksetaraan dengan membantu mewujudkan dunia yang lebih inklusif dan adil.
Peran regulator terhadap assistive technology dalam penyusunan pencapaian SDGs di Indonesia melalui penyediaan akses yang aman dan berkelanjutan terhadap teknologi, pengembangan kebijakan inovatif terkait skema pembiayaan, pengurangi pajak dan bea atas produk-produk assistive technology, pemasukkan assistive technology sebagai prioritas dalam cakupan asuransi sosial dan kesehatan publik dan swasta.
Baca Juga: Pelatihan Bisnis Daring Bantu Kembangkan Usaha Komunitas Difabel Kota Solo
Peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) tidak dapat dipungkiri yang merupakan badan dari bagian tim teknis perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI).
BSN adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Tugas BSN merumuskan kebijakan nasional di bidang standardisasi, melakukan pembinaan dan pengembangan standardisasi, serta mengkoordinasikan kegiatan standardisasi. Sesuai surat Kepka BSN terbaru No. 208/KEP/BSN/5/2024 mengenai Pembentukan Komite Teknis (Komtek) 11-14: Alat Bantu Penyandang Disabilitas.
Komtek 11-14 bertugas menyusun, merumuskan, meninjau, memperbarui, menetapkan standar nasional, dan berkoordinasi dengan BSN terutama tanggapan Indonesia terhadap draf standar internasional dan dokumen lain mengenai pengembangan standar internasional dan menyampaikan pertanyaan pada ballot ISO/TC 173 Assistive Products dengan memastikan bahwa Indonesia memiliki suara dalam pengembangan standar internasional.
Komtek 11-14 terdiri dari para ahli (yang berpartisipasi dan mengamati) dari beberapa organisasi publik, swasta, nirlaba di Indonesia, dan bertemu 1-2 kali setiap bulan di tingkat komisi, 2-4 kali setiap bulan di tingkat Technical Committee 173 melalui telekonferensi.
Komite ini bekerja sepanjang tahun, di sela-sela pertemuan untuk memfasilitasi penyusunan dan penerbitan SNI.
Sebagai anggota dari Komtek 11-14 yang berpartisipasi, perwakilan ini terlibat dalam peninjauan dan penulisan standar serta spesifikasi teknis berkaitan berbagai macam assistive products termasuk kursi roda, hoists, personal hygiene, cognitive accessibility, dan banyak lagi.
Baca Juga: Ahmad Luthfi: Jateng Percontohan Unit Layanan Disabilitas Nasional
Peran penting akses assistive products dalam pemberdayaan meliputi penyandang disabilitas, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis atau akut, memungkinkan mereka dapat menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.
Berita Terkait
-
Wakaf Al-Quran Braille: Upaya Dorong Pendidikan Spiritual Inklusif Bagi Komunitas Disabilitas
-
Potret Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia, Menagih Hak untuk Setara
-
Kolaborasi Seni dan Fashion di Bulan Ramadhan: Hadirkan Scarf hingga Mug Karya Seniman Disabilitas
-
Gus Ipul Bantah Anggaran Komisi Disabilitas Dipangkas Jadi Rp 500 Juta: Itu Hoaks!
-
Anggaran KND Dipangkas Jadi Rp500 Juta: Efisiensi atau Diskriminasi Disabilitas?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran
-
Panen Raya di Sukoharjo, Ahmad Luthfi: Jateng Kantongi 4,09 Juta Ton Padi