SuaraSurakarta.id - Penyewaan iPhone menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya anak-anak muda saat bulan Ramadan dan menghadapi Lebaran.
Permintaan persewaan iPhone di Kota Solo mengalami kenaikan selama bulan puasa sampai lebaran nanti.
Banyak anak-anak muda yang rela merogoh kocek hanya untuk sewa handphone tersebut untuk satu atau beberapa hari.
Kebanyakan mereka sewa untuk merasakan sensasi pengalaman menggunakan iPhone buat berswafoto, membuat konten, hingga memenuhi gengsi.
Baca Juga: Waduh! Posko THR di Solo Terima 10 Aduan, Ada dari Sukoharjo dan Karanganyar
Pengelola Sewa iPhone Faiz Store Solo, Rizal Rahmadhani mengatakan mereka menyewa iPhone biasanya buat acara-acara liburan atau naik gunung.
"Tidak hanya itu tapi juga buat acara-acara seperti even, konser musik atau lomba-lomba gitu biasanya pinjam," ujarnya saat ditemui, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya kalau selama puasa biasa buat buka bersama, kalau acara-acara di luar turun. Kalau buat lebaran sudah ada beberapa yang pesan dan bayar dana pertama (DP).
"Untuk pas lebaran beberapa orang sudah DP, sudah booking iPhone. Sekitar 5 orang sudah DP dulu, mungkin bisa naik lagi nanti," kata dia.
Mereka yang sudah booking itu dari area Solo, sewa itu sampai tiga hari mulai H-1 lebaran sama pas lebaran pertama dan kedua.
Baca Juga: Gratis Lur! Polresta Solo Siapkan Penitipan Kendaraan Selama Libur Lebaran 2025
"Biasanya buat gengsi saja biar kelihatan keren. Yang DP itu sewa tiga hari," imbuh Rizal.
Rizal mengatakan kebanyakan alasan mereka sewa iPhone itu buat pamer ke orang lain. Biar kelewatan lebih wah dan keren.
"Mungkin agak buat gengsi terus buat pamer ke orang lain. Biar lebih kelihatan wah gitu," ungkapnya.
Rizal menyebut pas ramai-ramai banyak yang sewa itu saat ada acara konser di Solo atau daerah lain. Itu sekitar 8-9 orang yang sewa iPhone, biasanya yang seri besar buat kebutuhan kamera.
"Kalau hari biasa, satu hari pasti ada yang sewa. Ramainya itu pas ada acara konser musik seperti kemarin ada konser grup Korea di Jakarta, itu yang sewa ramai bangat. Itu sekitar 8-9 orang," jelas dia.
"Itu biasanya sewanya yang seri besar buat kebutuhan kamera, seperti iPhone seri 13 Pro ke atas," lanjutnya.
Untuk harga sewa sendiri, lanjut dia, dari iPhone XR itu Rp 100 ribu sampai iPhone 15 Pro Rp 265 ribu. Untuk sewa itu per 25 jam dan bisa beberapa hari.
"Harga sewa itu mulai dari iPhone XR Rp 100 ribu sampai iPhone 15 Pro Rp 265 ribu per 25 jam," sambung dia.
Rata-rata iPhone yang disewa buat hari biasa itu seri XR sampai seri II. Kalau yang lebaran itu kemarin ada yang DP iPhone 11 Pro, 13 Pro, dan seri 13.
"Secara fitur lebih bagus lah, seperti seperti kamera dan aplikasi-aplikasi yang ada di iPhone. Sewanya itu bervariasi ," tuturnya.
Penyewa itu rata anak-anak remaja usia 20-an ke atas. Ada juga yang sewa itu masih pelajar.
"Rata-rata itu kalangan sia 17 - 28 tahun. Ada pula kalangan profesional atau mahasiswa yang menggunakan iPhone untuk bekerja dan keperluan tugas," terang dia.
Untuk prosedur penyewaan, penyewa hanya perlu memberikan jaminan berupa kartu tanda pengenal (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM), serta kartu keluarga (KK) atau kartu mahasiswa (KTM). Lalu membayar sesuai harga sewa iPhone.
"Jaminannya itu kartu identitas terus juga kartu-kartu yang lain seperti STNK, BPKB, ijazah atau akta," tandas dia.
Rizal menjelaskan buka bisnis persewaan iPhone ini sejak Juni 2024 lalu. Dari awal hingga saat ini terus mengalami kenaikan yang signifikan termasuk pendapatan.
"Pas awal itu mungkin masih sedikit peminatnya dilihat dari pemasukannya. Mungkin pas awal-awal hanya Rp 5-6 juta, tapi kalau sudah naik-naik itu bisa sampai Rp 20 juta per bulan. Kalau dilihat yang sewa juga naik, awal itu kurang lebih 10 orang tapi kalau pas normal mungkin 30 orang per bulan," paparnya.
Selama menekuni bisnis sewa iPhone ini ada pengalaman buruk yang terjadi. Di mana iPhone diblandangke dan itu tiap bulan pasti ada.
"Itu tiap bulan pasti ada kejadian seperti itu, langsung samperin ke rumahnya. Soalnya ada semacam fitur yang bisa buat melacak diketahui baru di mana orangnya," tandas dia.
"Diblandangke itu bisa satu hari, bisa juga beberapa hari. Ada juga yang sudah digadai, itu langsung ketemu sama orangnya mau diselesaikan kekeluargaan atau masuk kepolisian. Pernah sampai ke polisi, itu kejadiannya tiga bulan lalu," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan
-
Prihatin Kondisi Alun-alun Kidul Keraton Solo, Gibran: Kene Angel-angel Mbangun