Menurutnya kirab malam selikuran ini diikuti oleh ribuan peserta. Usai sampai di Taman Sriwedari rombongan diterimakan oleh Wali Kota Solo Respati Ardi.
"Jadi sinergitas antara pemkot dengan keraton seperti tahun-tahun sebelumnya berjalan dengan baik. Insya allah ada pengajian juga untuk memperingati malam ganjil ini," jelas dia.
Jadi malam ini untuk mengingatkan kepada abdi dalem, para sentono dalem, semua putra putri dalem juga hingga seluruh masyarakat Solo bahwa sudah menginjak malam ke-21.
"Maka ibadahnya diperbanyak, dipertekun, itikaf di masjid-masjid berdoa kepada Allah SWT. Bahwasanya semoga amal ibadah kita diterima dan juga semoga bulan ramadhan ini menginspirasi sebelas bulan yang lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Ramadan Booyah! Keseruan Turnamen Free Fire di Solo Techonpark, Ratusan Player Ikut Serta
Malam Selikuran sebenarnya sudah dimulai sejak kepemimpinan Pakubuwana X menjadi raja Surakarta. Dahulu, setiap malam 21 Ramadan, Sang Raja akan memerintahkan semua penduduk untuk memmbawa lampu ting atau pelita.
Setelah itu, seluruh penduduk setempat akan mengadakan doa di Masjid Agung Surakarta dengan membawa Hajad Dalem Tumpeng Sewu (seribu tumpeng) sebagai simbol malam seribu bulan.
Dahulu, setiap Malam Selikuran, halaman depan Masjid Agung akan dipenuhi masyarakat seperti pasar malam.
Namun, karena Keraton Surakarta sudah memiliki pasar malam sendiri saat Sekaten, maka Pakubuwana X memindahkan Malam Selikuran ke Taman Sriwedari.
Karena itu, hingga saat ini, tradisi tersebut dilakukan di Taman Sriwedari.
Baca Juga: Sejarah Panjang Bubur Samin, Takjil Legendaris Ramadan di Solo
Meski begitu, tradisi ini sempat berhenti pada masa Pakubuwana XII bertahta. Namun, saat HR Hartono menjadi Wali Kota Surakarta, tradisi Malam Selikuran kembali dilaksanakan.
Berita Terkait
-
Warna-warni Lebaran di Berbagai Belahan Dunia, Tradisi Unik yang Patut Diketahui
-
12 Tradisi Lebaran di Indonesia, Eksplorasi Kekayaan Budaya Nusantara
-
Pesan Kebaikan McDonalds Indonesia dalam Safari Dongeng Ramadan
-
Lailatul Qadar Ramadan 1446 H Jatuh pada Malam ke-23, Ini Penjelasannya
-
Ayat Suci Dilantunkan dalam Glorious Blessed Ramadan, Sultan Hotel Jakarta Santuni 150 Anak Yatim
Terpopuler
- Kasus Mega Korupsi Pertamina, Kejagung Diam-diam Telah Periksa SBY
- Harga Lebih Murah dari Xmax, Motor Ini Tawarkan Desain Mirip Harley Davidson
- Siapa Pemilik Clairmont Patisserie? Bukan Orang Sembarangan, Tuntut Ganti Rugi Rp5 M ke Codeblu
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
- Setelah MinyaKita, Kini Beras Premium Isinya 'Disunat'
Pilihan
-
Lupakan Australia, Fokus Bahrain! Jay Idzes: Ini Kesempatan Emas Tunjukkan Jati Diri
-
Justin Hubner: Saya Akan Berikan Segalanya untuk Indonesia di Jakarta!"
-
Perbandingan Spesifikasi POCO X7 Pro 5G vs POCO F6, Performa Gahar Selalu Andalan
-
4 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Boba 3, Terbaru Maret 2025 Mulai Rp 1 Jutaan
-
Perbandingan Google Pixel 9a vs iPhone 16e, Bikin Perangkat Apple Kalah Worth It?
Terkini
-
Puluhan Buruh Geruduk Rumah Bos PT Stitex, Ungkap Beragam Tuntutan
-
Gugatan Perdata Owner Wong Solo Group Dinilai Salah Alamat, Ini Kata Kuasa Hukum
-
Warna Sebagai Katalis: Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Setiap Sudut Ruangan
-
Wortel, Kubis, hingga Terong Belanda: Pasar Triwindu Gelar Pasar Sayur Gratis!
-
Keajaiban Malam Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta: Jejak Sejarah dan Makna Mendalam