Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 14 Februari 2025 | 18:00 WIB
Ponpes Al Barokah, Wonosari, Kabupaten Klaten melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila kepada santri, pengurus, alumni, dan masyarakat setempat. [Dok Pribadi]

SuaraSurakarta.id - Ponpes Al Barokah, Wonosari, Kabupaten Klaten melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila kepada santri, pengurus, alumni, dan masyarakat setempat.

Langkah itu dilakukan dengan melihat engah perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat, ancaman terhadap ideologi Pancasila kian nyata.

Tak sedikit dari generasi penerus Bangsa Indonesia yang memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pengasuh Ponpes Al Barokah, Marzuki mengungkapkan kecemasannya terhadap generasi muda yang mulai kehilangan pemahaman tentang Pancasila.

Baca Juga: Bertemu Satukan Energi Menjadi Sinergi dalam Reuni Akbar IAATW 2024

"Kami merasa peduli atas kelangsungan ideologi Pancasila. Banyak anak muda yang sudah mulai lupa dengan nilai-nilai Pancasila. Kami ingin mengingatkan mereka bahwa Pancasila adalah dasar negara dan pedoman hidup berbangsa," ungkap Marzuki saat berbincang dengan wartawan, Jumat (14/2/2025).

Melihat perkembangan teknologi dan dampak media sosial yang semakin kuat, Marzuki menyadari bahwa penyebaran ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila semakin meluas.

"Anak-anak sekarang terpapar begitu banyak informasi dari luar, baik melalui media sosial maupun platform daring lainnya. Tanpa pembekalan yang cukup, mereka bisa terpengaruh oleh ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila," jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Ponpes Al Barokah berinisiatif mengadakan berbagai kegiatan, baik formal maupun informal, untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang Pancasila. Marzuki menekankan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak.

"Kami sebagai lembaga keagamaan merasa memiliki kapasitas untuk memberikan narasi yang positif. Kami telah melaksanakan kajian-kajian online untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat luas dan santri," tambahnya.

Baca Juga: Pancasila di Era Digital: Relevansi dan Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain itu, Marzuki juga mendukung langkah pemerintah untuk membatasi akun-akun radikal yang dapat merusak ideologi bangsa. Menurutnya, pembatasan ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.

"Kami mendukung pembatasan terhadap akun-akun yang bisa mengancam Pancasila. Tentu saja, hal ini perlu dilakukan secara bijaksana, dengan memperhatikan prinsip kebebasan yang ada," jelasnya.
Bagi Marzuki, penguatan Pancasila tidak hanya berhenti pada hafalan, tetapi harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami di pesantren mengajarkan nilai-nilai agama dan budi pekerti luhur yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila harus dipahami secara mendalam, bukan sekadar dihafal dan diucapkan," pungkasnya.

Dengan komitmen ini, Ponpes Al Barokah berharap dapat menanamkan Pancasila sebagai ruh negara kepada santri dan masyarakat, serta membangun kesadaran bersama untuk mempertahankan ideologi bangsa yang sudah terbukti mampu menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia.

Load More