Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 28 Januari 2025 | 16:29 WIB
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Isnovim Chodariyanto mengungkap kronologi penyerangan latihan perguruan silat di Desa Kedungupit, Kecamatan/Kabupaten Sragen. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Isnovim Chodariyanto mengungkap kronologi penyerangan latihan perguruan silat di Desa Kedungupit, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

Seperti diketahui, siswa latihan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) rayon Kedungupit diserang sejumlah orang Minggu (26/1/2025) sore.

Akibat kejadian tersebut, dua warga PSHT dan satu siswa mengalami luka-luka.

Isnovim memaparkan, insiden tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda, salah satunya sempat terekam CCTV. Salah satu korban, yang baru saja membeli es dan hendak menyeberang, dipukul oleh rombongan pesilat.

Baca Juga: Mahasiswa Perancis Ditemukan Meninggal Dunia di Sragen, Ternyata Sempat Mengeluh Ini

Selain itu, terdapat upaya pelaku untuk merebut sabuk milik siswa PSHT dan melepas pakaian dengan logo perguruan, yang berujung pada pengeroyokan saat korban melawan.

"Kami bergerak cepat untuk mengamankan pelaku. Tiga orang sudah kami tahan, namun mereka masih di bawah umur. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada kami," ujar Isnovim, Selasa (28/1/2025).

Dikatakan, korban telah menjalani visum dan dinyatakan tidak perlu rawat inap, hanya menjalani rawat jalan.

Informasi yang dihimpun, rombongan pelaku diketahui selesai menghadiri acara dan melakukan konvoi di sekitar wilayah Kedungupit sebelum terlibat dalam insiden tersebut.

Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pengurus perguruan silat untuk mencegah kejadian serupa dan menjaga kondusivitas wilayah.

Baca Juga: Terungkap! Ini Identitas Mahasiswa Asal Perancis yang Ditemukan Meninggal Dunia di Sragen

"Kami terus mengupayakan penanganan yang tegas dan adil agar kejadian ini tidak berkembang lebih jauh," katanya.

Load More