SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo kembali menggelar event wisata Grebeg Sudiro untuk menyambut Imlek. Acara utama akan digelar di Pasar Gede pada Minggu (26/1/2025) pukul 13.00 WIB.
Rencananya, sebanyak 5.000 kue keranjang gratis dibagikan kepada masyarakat.
Tema Grebeg Sudiro 2025 adalah Harmony In Diversity. Rangkaian acara meliputi Umbul Mantram di Sudiroprajan pada 16 Januari pukul 18.00 WIB, Karnaval Budaya di Pasar Gede pada 26 Januari pukul 13.00 WIB, dan panggung Semarak Harmony serta pesta kembang api pada 13 Januari.
Bazaar Potensi dan UMKM berlangsung di Pasar Gede dari 17 hingga 31 Januari pukul 18.00-22.00 WIB, sementara Wisata Perahu di Kali Pepe diadakan pada waktu yang sama, pukul 17.00-22.00 WIB.
Baca Juga: Kabar Gembira! KA Tambahan dari Solo Mulai Dioperasikan Akhir Januari
Dengan kemeriahan acara yang semakin besar, Grebeg Sudiro menjadi momen penting yang telah berlangsung lama. Untuk lebih memahami makna acara ini, mari kita lihat sejarah dan latar belakang Grebeg Sudiro yang memiliki peran penting dalam menjalin kerukunan antar etnis di Solo.
Sejarah Grebeg Sudiro
Grebeg Sudiro adalah tradisi yang mencerminkan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa, dimulai pada tahun 2007 di Sudiroprajan, Solo. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar etnis di daerah tersebut.
Inisiator acara ini antara lain Oei Bengki, Sarjono Lelono Putro, dan Kamajaya, yang mendapat dukungan penuh dari pihak kelurahan, budayawan, tokoh masyarakat, dan LSM setempat. Dukungan tersebut membuat acara ini dapat terus dilaksanakan dan berkembang setiap tahun.
Meskipun baru berlangsung beberapa tahun, Grebeg Sudiro sudah menjadi simbol kerukunan antar etnis. Acara ini muncul dari keinginan untuk mengangkat nama Sudiroprajan, yang juga terinspirasi oleh tradisi Kampung Sewu.
Baca Juga: BPOM Uji Kandungan Makanan Program Makan Bergizi Gratis di Solo, Begini Hasilnya!
Tujuan utama dari Grebeg Sudiro adalah untuk menyatukan warga Tionghoa dan Jawa di Sudiroprajan, yang dikenal dengan kerukunan antar etnis dan budaya yang erat.
Setiap tahunnya, Grebeg Sudiro mengusung tema berbeda dan mendapat pengakuan sebagai acara tahunan dari Pemerintah Kota Solo.
Selain itu, Grebeg Sudiro juga berhasil memperkenalkan Sudiroprajan kepada masyarakat luas melalui kreativitas warga dalam membuat kerajinan, manik-manik, lampion, dan menyajikan makanan khas Tionghoa. Ini berdampak positif terhadap perekonomian setempat dan semakin mempererat persatuan dalam keragaman.
Kata Grebeg berasal dari tradisi Jawa yang merujuk pada perayaan dan rasa syukur atas peristiwa penting, sementara Sudiro diambil dari nama Kampung Sudiroprajan, yang berada di sekitar Pasar Gede.
Awalnya, Grebeg Sudiro digelar untuk memperingati ulang tahun Pasar Gede Hardjonagoro. Acara ini melibatkan dua kegiatan utama: sedekah bumi dan kirab budaya.
Sedekah bumi adalah ungkapan rasa syukur dari pedagang Pasar Gede dan masyarakat sekitar, sedangkan kirab budaya menampilkan kebersamaan antara etnis Jawa dan Tionghoa dengan tarian tradisional serta pertunjukan Liong dan Barongsai.
Kelurahan Sudiroprajan, yang terletak di Kecamatan Jebres, juga dikenal sebagai Kampung Pecinan, karena banyak dihuni oleh etnis Tionghoa. Wilayah ini meliputi Kampung Kepanjen, Balong, Mijen, Ngampil, Samaan, Ketandan, Limolasan, dan Balong Lengkong, yang semuanya mencerminkan keragaman budaya yang ada di dalam Grebeg Sudiro.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Doyoung NCT Umumkan Comeback Solo dan Konser Terbaru Bulan Juni Depan
-
5 Momen Paling Ditunggu Penggemar Manhwa di Anime Solo Leveling Season 3
-
Hanya Sejam dari Solo, 4 Destinasi Wisata Keluarga Ini bikin Long Weekend Anda Berkesan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang