SuaraSurakarta.id - Disporapar Wonogiri menyebut gajah yang sempat viral di media sosial karena dirantai sedang mengalami masa birahi.
"Posisi gajah yang dirantai ini untuk menjaga keselamatan mahot (pawang gajah) dan pengunjung," kata Kepala Disporapar Wonogiri Haryanto, Minggu (5/1/2024).
Bahkan, dikatakannya, pengandangan saja tidak cukup dilakukan menyikapi gajah yang sedang birahi. Oleh karena itu, perantaian dilakukan pada gajah jantan maupun betina.
"Walaupun ada pagar sekuat itu pun, setinggi itu pun, dengan mudahnya dapat dirobohkan. Termasuk rantai, kalau saat gajah agresif itu bisa diputus dengan mudahnya," jelas dia.
Baca Juga: Braakk! Mobil vs Honda Vario di Ngadirojo Wonogiri, Begini Kronologi dan Kondisi Korban
Ia mengatakan perantaian gajah di kawasan Waduk Gajah Mungkur (WGM) tersebut akan dilakukan sampaikan dengan masa birahi berakhir. Menurut dia, untuk gajah jantan masa birahi gajah terjadi sekitar 1-6 bulan dalam waktu satu tahun.
Sedangkan untuk gajah betina selama dua minggu namun bisa terjadi sampai dengan tiga kali dalam waktu satu tahun.
"Gajah ini harus dirantai karena selama masa birahi kelakuannya lebih agresif, termasuk juga untuk menjaga gajah betina agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.
Meski dirantai, dikatakannya, sekali sehari rantai tersebut dilepas dan gajah diajak jalan-jalan oleh mahot agar tidak stres.
Ia juga menampik adanya anggapan gajah koleksi WGM dalam kondisi tidak terawat.
Baca Juga: Detik-detik Gadis 15 Tahun Ditemukan di Hotel: Diantar Mucikari, Tapi Pelanggan Tak Datang
"Kalau dikatakan gajah itu kurang terawat ataupun stres saya kira tidak juga, karena itu bisa diukur dari kesehatan gajah sendiri," jelas dia.
Ia mengatakan kondisi kesehatan gajah dapat dilihat dari kuku dan warna kulit.
"Kalau menurut pemahaman kami dan dokter hewan yang ada di sana memang kondisinya sehat, gemuk, bersih," ujarnya.
Berita Terkait
-
Amien Rais Desak Jokowi Segera Seret Pihak yang Ragu Ijazahnya ke Pengadilan: Biar Top Markotop!
-
Klaim Punya Dokumen, UGM Siap Beberkan Bukti Akademik Jokowi di Pengadilan
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Dari Grebeg Syawal Hingga Bodo-Bodo: Intip Tradisi Lebaran Khas Wonogiri
-
Zeneos Ionity Diperkenalkan di Lebaran Fair 2025, Ideal untuk Motor Listrik
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang