SuaraSurakarta.id - Komisi III DPRD Solo meminta agar box cover drainase saluran di proyek Simpang Joglo agar segera dibongkar.
Pasalnya ditemukan tidak sesuai dengan perencanaan awal proyek nasional tersebut.
Di mana disebelah utara ukuran box cover 1,5 meter tapi disebelah selatan ukurannya hanya 50 centimeter (cm).
"Itu harus dibongkar dan disesuaikan dengan yang di utara. Masak yang di utara itu ukurannya 1,5 meter tapi di selatan cuma 50 cm lebih," terang Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno saat ditemui disela-sela sidak di Proyek Simpang Joglo, Selasa (24/12/2024).
Sukasno mengatakan itu jelas membuat aliran air tidak lancar, karena drainase di selatan lebih kecil. Ini pasti akan menjadi salah satu penyebab di daerah sini banjir.
"Jadi di utara besar tapi di selatan lebih kecil salurannya. Ini membuat aliran air tidak lancar. Harus disamakan dan dibongkar termasuk dilakukan normalisasi dari kawasan Joglo menuju Kali Anyar," katanya.
"Istilahnya itu bottle next. Jadi dari ujung sana besar terus diujung sebelahnya kecil, terjadi penyempitan," lanjut dia.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 Jateng Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jateng-DIY, Emy Eko Setyowati mengatakan akan dilakukan pembongkaran di drainase yang terjadi penyempitan.
Hanya saja akan diusulkan terlebih dahulu ke Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Tinjau Pengerjaan Rel Layang Joglo, Menhub Beri Kabar Gembira untuk Warga Solo, Apa Itu?
"Yang bottle next kita usulkan, karena ini masuk lahan perkeretaapian," ujarnya.
Menurutnya penanganan banjir di kawasan Joglo ini tidak bisa selesai hanya dengan pembangunan under pass. Itu harus melibatkan stakeholder terkait mengingat ini sangat komplek.
"Banjir di sini tidak akan mungkin selesai hanya dengan pekerjaan under pass saja. Kan yang menyumbang drainase ke under pass dari pemkot, provinsi dan perkeretaapian," sambungnya.
Ini harus dicarikan solusinya bersama-sama, salah satunya drainase yang dimaksimalkan dari ROW kereta ke kanan kiri ada drainase. Salah satunya tertutup girder kereta dan itu agak susah memindahkan, harus dibantu pihak perkeretaapian.
Emy menambahkan minta Pemkot juga mengusulkan normalisasi drainase ke Kemen PU. Ini agar bisa dilakukan di tahun ini.
"Ada dua drainase di kanan kiri rel KA Solo-Semarang bisa dimaksimalkan buat penyelesaian banjir di kawasan Banjarsari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar