Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 24 Desember 2024 | 16:37 WIB
Kondisi box cover saluran drainase yang terjadi penyempitan. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Komisi III DPRD Solo meminta agar box cover drainase saluran di proyek Simpang Joglo agar segera dibongkar. 

Pasalnya ditemukan tidak sesuai dengan perencanaan awal proyek nasional tersebut.

Di mana disebelah utara ukuran box cover 1,5 meter tapi disebelah selatan ukurannya hanya 50 centimeter (cm).

"Itu harus dibongkar dan disesuaikan dengan yang di utara. Masak yang di utara itu ukurannya 1,5 meter tapi di selatan cuma 50 cm lebih," terang Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno saat ditemui disela-sela sidak di Proyek Simpang Joglo, Selasa (24/12/2024).

Baca Juga: Tinjau Pengerjaan Rel Layang Joglo, Menhub Beri Kabar Gembira untuk Warga Solo, Apa Itu?

Sukasno mengatakan itu jelas membuat aliran air tidak lancar, karena drainase di selatan lebih kecil. Ini pasti akan menjadi salah satu penyebab di daerah sini banjir.

"Jadi di utara besar tapi di selatan lebih kecil salurannya. Ini membuat aliran air tidak lancar. Harus disamakan dan dibongkar termasuk dilakukan normalisasi dari kawasan Joglo menuju Kali Anyar," katanya.

"Istilahnya itu bottle next. Jadi dari ujung sana besar terus diujung sebelahnya kecil, terjadi penyempitan," lanjut dia.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 Jateng Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jateng-DIY, Emy Eko Setyowati mengatakan akan dilakukan pembongkaran di drainase yang terjadi penyempitan.

Hanya saja akan diusulkan terlebih dahulu ke Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Resmi! Rekomendasi DPP PDIP Turun, Budi Prasetyo Kembali Jadi Ketua DPRD Solo

"Yang bottle next kita usulkan, karena ini masuk lahan perkeretaapian," ujarnya.

Menurutnya penanganan banjir di kawasan Joglo ini tidak bisa selesai hanya dengan pembangunan under pass. Itu harus melibatkan stakeholder terkait mengingat ini sangat komplek.

"Banjir di sini tidak akan mungkin selesai hanya dengan pekerjaan under pass saja. Kan yang menyumbang drainase ke under pass dari pemkot, provinsi dan perkeretaapian," sambungnya.

Ini harus dicarikan solusinya bersama-sama, salah satunya drainase yang dimaksimalkan dari ROW kereta ke kanan kiri ada drainase. Salah satunya tertutup girder kereta dan itu agak susah memindahkan, harus dibantu pihak perkeretaapian.

Emy menambahkan minta Pemkot juga mengusulkan normalisasi drainase ke Kemen PU. Ini agar bisa dilakukan di tahun ini.

"Ada dua drainase di kanan kiri rel KA Solo-Semarang bisa dimaksimalkan buat penyelesaian banjir di kawasan Banjarsari.

"Lalu ada box cover yang menyempit, itu nyambung dengan punya kita dan masuk di ROW (right of way) atau ruang milik jalan kereta api. Itu nanti bisa dibantu oleh KA kalau mau difungsikan maksimal harus dinormalisasi dirubah dimensinya untuk dibesarkan," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More