Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 03 Desember 2024 | 16:42 WIB
Presiden ke-7 Jokowi saat bersama Cagub Kaltim Rudy Mas'ud. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 RI Jokowi mengaku ada sekitar 84 calon kepala daerah yang di endorse dalam Pilkada serentak 2024 kemarin.

Namun, dari jumlah tersebut ada calon kepala daerah yang di endorse itu yang kalah bertarung di Pilkada 2024.

"Wah nggak ngitung. Tapi seingat saya yang kita berikan endorse 84, seingat saya," terang dia saat ditemui, Selasa (3/12/2024).

Hingga hari ini masih ada calon kepala yang telepon dan bertemu langsung. Yang datang tadi siang calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud bersama istrinya.

Baca Juga: Menang Pilkada, LDII Solo Titip Pesan Ini untuk Respati Ardi-Astrid Widayani

"Sampai sekarang masih ada yang telpon, tadi pagi. Karena setelah Pilgub, Pilwalkot dan Pilbup ada yang langsung umrah. Tadi ada yang telepon dari Madinah," ungkap dia.

Soal calon yang masih belum berkomunikasi setelah pemilihan, Jokowi tidak mempermasalahkan. Karena beliau-beliau pada sibuk semua pasca pencoblosan, seperti melakukan konsolidasi di daerah masing-masing.

"Kalau yang belum, saya kan sadar beliau-beliau kan sibuk-sibuk semua. Ngapain juga telepon saya, lah wong saya juga tidak ngapa-ngapain. Mau telepon ya saya terima, ke sini saya terima. Nggak juga karena saya sadar beliau-beliau masih sangat sibuk, konsolidasi perpolitikan di daerah mereka masing-masing," paparnya.

Jokowi mengaku terbuka dengan siapapun. Kalau ada yang menang, itu bukan karena endorse tapi memang beliau-beliau nya itu bekerja keras, melakukan konsolidasi di daerah, bisa berkomunikasi baik dengan masyarakat sehingga diterima.

"Itu bukan karena saya, saya bisa apa sih," ujar dia.

Baca Juga: Kalah di Pilkada Solo versi Quick Count, Ini Ucapan Menyentuh Teguh Prakosa

Terkait calon yang kalah, Jokowi menyebut ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang itu bisa menang dan kalah. 

"Nggak bisa, ke sini langsung menang, enak banget itu. Saya tidak ngapa-ngapain, kebetulan yang di endorse menang, seperti Pak Rudy dari Kaltim," sambungnya.

Terkait kedatangan Cagub Kaltim, Rudy Mas'ud cuma silahturahmi biasa. "Nggak, Silaturahmi biasa. Karena beliau Pak Rudy menang di Kaltim, ketemu, silahturahmi," imbuh dia.

"Soal IKN, itu urusannya pemerintah. Urusannya PU, urusannya Bappenas, urusannya kepala otoritas dan nanti bekerjasama dengan pemerintah Kaltim," lanjut dia.

Sementara itu Cagub Kaltim, Rudy Mas'ud mengatakan hari ini menghadap Jokowi di kediamannya.

"Hari menghadap bapak presiden ke-7 Jokowi dan diterima. Ini silahturahmi pada bapak presiden ke-7," tuturnya.

Rudy mengatakan tentunya sudah mengetahui bagaimana kinerja kerja beliau untuk Republik Indonesia ini. Mudah-mudahan ilmu, saran, nasehat beliau bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia khususnya Kaltim.

"Kami baru saya selesai melaksanakan pilkada di Kaltim, berdasarkan hitungan quick count, alhamdulillah kami dinyatakan unggul dari riva. Posisi hari ini kami sekitar 55 persen, untuk ke depannya kami sangat mengharapkan saran dari bapak presiden ke-7 ini di dalam akselerasi pembangunan IKN," tandas dia.

Rudy mengakui ada salah satu saran dari Jokowi terkait kemenangan ini. Salah satu yang membuat bisa melesat adalah bisa bertemu dengan bapak tiga anak itu di Ibu Kota Nusantara pada saat itu parade ada Kegiatan TNI disana kegiatan di sana.

"Kita-kira satu bulan sebelum satu bulan atau mungkin satu atau dua bulan sebelum kegiatan tanggal 27 November. Banyak saran tapi yang utama adalah bisa pendampingan beliau sudah lebih dari segala-galanya kira-kira," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More