Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 20 November 2024 | 13:02 WIB
Plafon atap SDN Kalimacan Sragen yang roboh, Rabu (20/11/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Atap kelas di Sekolah Dasar atau SD  Negeri Kalimacan Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen roboh. Akibatnya tiga siswa mengalami luka-luka karena tertimpa dan harus mendapatkan perawatan. 

Ketiga siswa yang tertimpa dan terluka, yakni Fahra (11), Niswa (11) dan Selvi (11). Mereka mengalami luka dislokasi pergelangan tangan kanan, nyeri lutut kaki kanan, dan mengeluh pusing.

Informasinya peristiwa atap di bagian plafon kelas SD Negeri Kalimacan yang roboh terjadi pada, Rabu (20/11/2024) pagi sekitar pukul 07.45 WIB.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Sragen, Prihantomo mengatakan yang roboh itu plafon. Kejadian sendiri terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar mau dimulai.

Baca Juga: Terungkap! Kronologi Lengkap Penganiayaan Imam Masjid di Sragen, Pelaku Jalani Rekonstruksi

"Jadi plafonnya. Belum, baru diawal-awal mau mulai (KBM)," terang dia saat dihubungi, Rabu (20/11/2024).

Menurutnya ada tiga siswa yang terluka atas peristiwa ini dan langsung dibawa ke Puskesmas Kalijambe untuk mendapat perawatan.

Namun mereka sudah kembali lagi ke sekolah tapi ada satu siswa yang dievakuasi menuju IGD RSUD dr Soeratno Gemolong.

"Ada tiga siswa yang terluka. Ada satu siswa yang tanganya agak parah terus kita cek an ke RSUD, karena masih sambat sakit," ungkap dia.

Prihantomo mengatakan yang roboh itu plafonnya, kalau atapnya masih bagus. Mungkin itu dipengaruhi karena di bagian kanan kiri itu banyak pohon besar jadi lembab.

Baca Juga: Geger ODGJ di Sragen Tembakan Airoft Gun Usai Pulang dari Rumah Sakit

"Kalau atap masih bagus, jadi cuma plafon saja. Kemungkinan lembab, karena kanan kiri banyak pohon-pohon besar," katanya.

Plafon yang roboh, lanjut dia, langsung dibersihkan. Bahkan sudah digunakan kembali buat kegiatan belajar mengajar.

"Sudah digunakan kembali. Itu plafonnya dibersihkan dan dilepasi semua biar aman karena memang itu lembab," sambung dia.

Prihantomo menghimbau kepada semua sekolah untuk mengecek dan segera melaporkan jika kondisinya membahayakan. 

Ini untuk mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan, kalau memang ada yang membahayakan maka siswa dipindah ke tempat yang lebih aman.

"Sudah kita instruksikan ke semua sekolah untuk mengecek bagian atap terus dipantau. Biasanya plafon itu secara fisik kokoh dan bagus, cuma ketika lembab malah rapuh apalagi ini musim penghujan," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More