SuaraSurakarta.id - Petani keramba di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali digegerkan dengan kematian 12,7 ton ikan secara mendadak.
Ikan milik petani mati diduga akibat upwelling atau cuaca yang mengakibatkan air dari dasar waduk yang tercemar naik ke atas menyebabkan ikan mengalami keracunan.
Sub Koordinator Produksi Perikanan Budidaya Disnakkan Kabupaten Boyolali Devie Nurmariyani mengatakan, pihaknya bersama tim datang ke Waduk Cengklik Ngempak ini, untuk menindaklanjuti terkait adanya kematian ikan dalam jumlah besar pada Sabtu dan Minggu (2-3/11/2024).
Pihaknya melakukan pengecekan kualitas air waduk tentang kelarutan oksigen (DO), kemudian PH dan suhu air. DO air saat ini, dari hasil pengecekan sudah mulai membaik yakni sekitar 7 dan PH sekitar 7,8 dan suhu air waduk sekitar 30,7 derajat Celcius. Air waduk sudah mulai jernih atau tidak berwarna hitam dan tidak berbau lagi.
Baca Juga: Tragedi Puluhan Ton Ikan Nila Mati di Waduk Cengklik, Petani Rugi Hampir Rp 1 Miliar
"Kondisi mendung terjadi hujan sehingga perbedaan suhu antara dasar perairan dan permukaan air faktor utama terjadinya upwelling," kata Devie Nurmariyani dilansir dari ANTARA, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan kasus upwelling muncul Kembali di keramba ikan di Waduk Cengklik memang rawan terjadi ketika ada perubahan musim panas ke musim dingin.
"Pergantian musim ini, mengakibatkan massa air itu, naik ke atas di mana dari bawah ada pengendapan sisa makan maupun kotoran ikan ini berisiko menjadi racun yang bisa dimakan ikan yang mengakibatkan kematian," jelas dia.
Untuk menghindari terjadi endapan yang naik, kata dia, dengan pemberian pakan ikan dikurangi dan mengecek kualitas airnya dan ke depan dilakukan pengajian kandungan air pada perubahan cuaca.
Supriyanto, salah satu petani ikan keramba di Waduk Cengklik Ngemplak Boyolali mengatakan ikan banyak yang mati karena keracunan amoniak dibawa naik ke permukaan air karena cuaca agak buruk pertama suhu panas, tidak ada angin dan kemudian sorenya gerimis.
"Semua petani ikan sudah massa panen kalau diperkirakan totalnya sekitar 13 ton ikan yang terdampak perubahan cuaca ini," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak