SuaraSurakarta.id - Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas Kampung Mendungan, Desa Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Ahmad Muzayin angkat bicara soal viralnya masjid di media sosial (medsos).
Muzayin menyebut sudah menggelar pertemuan dengan pengurus masjid terkait masalah yang viral di medsos, Minggu (22/9/2024) malam kemari.
"Pengurus sudah saya kumpulkan dan saling bertemu untuk konfirmasi. Semua sepakat, untuk kita ingatkan dengan cara yang sopan dan halus," ujarnya saat ditemui, Kamis (26/9/2024) malam.
Muzayin mengaku secara terbuka menyadari kalau masih ada kekurangan dan siap diperbaiki. Mengucapkan terima kasih juga kepada jamaah yang merasa kurang berkenan lalu mengunggah di medsos, ini barang kali sebagai masukan dan untuk perbaikan pengurus dan takmir.
Baca Juga: Aksi Tutup Jalan Solo-Jogja Hingga Malam, Mahasiswa Soloraya Tuntut Pemerintah Tuntaskan Kasus HAM
"Saya malah senang ada masukan dan kita siap untuk berbenah. Saya mengucapkan minta maaf kepada jamaah yang mungkin sempat mampir yang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan," ungkap dia.
Muzayin mengatakan sebetulnya dari imam itu untuk mengkondisikan jamaah. Jadi tidak itu orang luar atau jamaah sendiri dari imam itu bagaimana salat itu bisa khusyu, dan nyaman.
"Jadi ada beberapa hal yang disampaikan dari imam, pertama mungkin soal masalah HP. Sebenarnya sudah ada tulisan, mungkin ada jamaah yang masuk belum membaca dan sebagainya," katanya.
"Imam kami itu kalau memperingatkan sebetulnya pertama kadang-kadang tidak bersuara cuma menyapa dan menunjukan tulisan. Biasanya banyak jamaah yang langsung mengerti, tidak masalah juga buka HP itu untuk baca Al Quran tapi jangan terlalu keras dan itu imam tidak berkenan," lanjut dia.
Terus kalau kaitannya dengan anak-anak, kalau di masjid sini itu sudah dikondisikan. Sebenarnya beliau sangat sayang sama anak-anak, bahkan kalau menyampaikan pada jamaah itu kalau anak sudah 7 tahun dibangunkan sulit maka diseret saja tidak apa-apa diajak untuk salat.
Baca Juga: Lawan Kotak Kosong, Ini Nomor Urut Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo di Pilkada Sukoharjo
"Biasanya kalau ada anak tanya dulu, anaknya siapa. Terus menyampaikan tolong dijaga tapi kalau dikasih tahu dan tidak respon kadang beliau temperaturnya agak tinggi jadi memperingatkannya pakai keras. Saya mengakui itu tapi itu bukan yang pertama, kalau pertama pasti lemah lembut," paparnya.
Kalau kaitannya dengan baju, lanjut dia, ada jamaah yang mau salat pakai kaos dan dibelakangnya ada tulisan atau gambar yang kurang pas. Memang sering memperingatkan dengan baik agar pakai baju yang pantas.
"Memang sering menegur 'mas tolong pakai baju biar pahalannya tambah'. Dari takmir memang menyediakan baju, apabila ada yang pakai kaos," sambung dia.
Menurutnya banyak juga dari jamaah itu yang sebetulnya berterima kasih. Bahkan ada yang sepakat dengan pengkondisiannya dan ingin meniru di tempat asalnya.
"Saya memang sering menemui sendiri, kadang-kadang imam itu memperingatkannya agak tinggi. Tujuannya itu baik tapi yang menerima itu mungkin tidal senang," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?