SuaraSurakarta.id - Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono berkunjung ke Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Klaten, Senin (23/9/2024).
Tak hanya menyerap aspirasi petani terkait produksi padi, Sudaryono juga ikut nyawah alias menanam padi.
"Di sini menyerap kebutuhan masyarakat apa, sebetulnya semua program pemerintah baik. Kadang yang tidak baik di tatanan eksekusinya," kata Sudaryono.
Ia mencontohkan soal pupuk ada saja oknum satu atau dua orang yang mempersulit birokrasi atau sengaja menaikkan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga: Keren! Ratusan Warga Sidowayah Klaten Upacara HUT ke-79 RI di Istana Siblarak, Replika Istana Negara
"Oleh karena itu, pertemuan seperti ini penting untuk mengetahui eksekusi seperti apa, apakah berjalan dengan baik atau ada kendala," jelas dia.
Termasuk soal hama tikus juga menjadi keluhan pada petani. Bahkan, menurut dia sebagian petani trauma untuk menanam padi.
"Memang masyarakat sini trauma. Dua kali tanam gagal total, dia udah input, taruh uang di situ tapi nggak panen kan rugi," paparnya.
Oleh karena itu, ia meminta para petani untuk tidak kecewa dan terus bersemangat menanam padi.
"Kami ke sini menyemangati. Di fase sekarang anggap tikus ada. Jangan nunggu tanaman tinggi terus tikus banyak, terus nggak bisa dikendalikan. Jadi alokasikan ke penanggulangan tikus," ujarnya.
Baca Juga: Tol Solo-Klaten Ngebut! Ditargetkan Rampung Agustus 2024, Peresmian Menunggu Jokowi
Ia mengimbau ke para petani mengoptimalkan pemanfaatan burung hantu untuk mengusir tikus.
"Seperti di Demak, Sukoharjo juga demikian, ada burung hantu," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut para petani mengeluhkan harga pupuk subsidi yang tidak sama di setiap pengecer. Padahal seharusnya pengecer menjual sesuai dengan HET.
Salah satu petani Purwanto mengatakan untuk Urea diperolehnya dengan harga Rp150.000/sak, sedangkan Phonska di harga Rp160.000/sak.
Padahal sesuai dengan aturan seharusnya HET Urea di harga Rp112.000/sak dan Phonska di harga Rp115.000/sak. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?