Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 01 September 2024 | 18:32 WIB
Ilustrasi - Sistem pompanisasi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Sistem tersebut juga dimanfaatkan petani di Sukoharjo untuk mengairi lahan mereka selama musim kemarau. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Para petani di Kabupaten Sukoharjo, memaksimalkan musim kemarau dengan menanam sejumlah tanaman palawija.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Hadi Pramono, mengatakan hingga Agustus, seluas 12.964 hektar lahan ditanami padi maupun palawija.

Dari total lahan pertanian tersebut, 1.325 hektar digunakan untuk tanaman palawija. Meski demikian, luas lahan untuk tanaman padi masih lebih banyak, yakni 11.639 hektar.

Ia mengatakan untuk pengairan lahan palawija, para petani memanfaatkan sistem pompanisasi bantuan Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Bui Lagi! Detik-detik Residivis Narkoba Ditangkap Anggota Polres Sukoharjo Saat Nyabu

Namun, banyak juga petani yang menggunakan Bendung Colo atau Dam Colo. Menurut Hadi, keberadaan air permukaan seperti waduk, embung, dan sungai membantu para petani untuk mengairi lahan mereka.

Ia mengatakan air permukaan tersebut dialirkan ke lahan pertanian dengan menggunakan pompa atau diesel.

Mengenai pemanfaatan air Dam Colo, dikatakannya, sudah dijadwal agar merata di desa-desa.

"Jadi masing-masing desa dua kali mengalirkan. Mereka menggunakan sistem pompanisasi," katanya.

Selain memanfaatkan air permukaan, dikatakannya, sebagian petani juga memanfaatkan air sumur dalam. (ANTARA)

Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Damkar Evakuasi Jari Telunjuk Balita 3 Tahun, Masuk Lubang Pembuangan Air

Load More