Suasana rumah korban yang merupakan santri SMP PT Az Zayadiyy, Grogol, Sukoharjo, di RT 01 RW 14 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres. (Suara.com/Ari Welianto)
"Anak saya tidak pernah bilang apa-apa. Ketika saya tanya katanya di sana baik-baik saja. Jadi saya selalu berfikiran positif," paparnya.
Tri menambahkan ini masih menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Dia pun akan membawa kasus kematian anaknya ke ranah hukum.
"Ini bukan saya dendam dengan ponpes. Tapi saya ingin kejelasan apa sebenarnya yang terjadi pada anak saya," sambung dia.
"Saya ingin anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban lain. Karena sejatinya ponpes pilihan yang baik buat anak-anak. Tapi tolong jangan ada korban. Kasihan mereka udah jauh dari orang tua, mau belajar harus dikerasin," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya
-
Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Belum Cair, Ada yang Tembus Rp 100 juta
-
Tim Kurator Sudah Daftarkan Lelang Aset PT Sritex Group, Sementara Benda Bergerak Dulu
-
Puluhan Eks Karyawan PT Sritex Menangis di Upacara HUT ke-80 RI, Berharap Pesangon Cair
-
Wungkul Run: Cara Warga Solo Sambut HUT ke-80 RI dengan Lari Santai dan Berkostum Unik