Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 September 2024 | 18:26 WIB
Pembukaan perayaan sekaten di halaman Masjid Agung Solo diwarnai aksi keributan antara kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) dengan Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, Senin (9/9/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

Menurutnya paugeran itu adalah utusan dalem langsung dari Sinuhun. Yang dawuh membunyikan gangsa dari pengageng parentah keraton.

"Dari pengageng parentah keraton itu mendawuhkan saya untuk membunyikan gangsa. Jangan sampai melanggar adat," sambung dia.

Sementara itu Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan terjadinya kejadian itu adanya miskomunikasi. Padahal sudah jelas yang diminta untuk mendawuhkan agar gamelan sekaten dibunyikan oleh Kanjeng Sinawung.

"Saya dengar sendiri yang mendawuhkan Kenjang Sinawung, lalu Kanjeng Sinawung mendawuhkan. Lalu ada yang datang dan protes, sehingga terjadi silang pendapat sebentar," jelasnya.

Baca Juga: UEA Revitalisasi Masjid Agung dan Siti Hinggil Selatan, Bangunan Bersejarah Kini Makin Kokoh

"Jadi ini miskomunikasi yang sebenarnya tidak perlu terjadi, yang keliru siapa mungkin karena tidak tahu," lanjut dia.

Terpisah Pengageng Parentah Keraton GPH Dipokusumo mengatakan bahwa insiden tersebut hanya persoalan SOP pelaksana pembukaan Sekaten saja.

"Kalau saya itu hanya SOP saja, kan dawuh dalem standarnya mantu dalem kanjeng Raden Aryo baruno Aji Diningrat," tandasnya.

Load More