Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 05 September 2024 | 17:21 WIB
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (kiri) dan kader PDIP, Wawanto. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Dalam perkembangan kasus dugaan ancaman pembunuhan, kader PDIP Wawanto masih membuka opsi untuk mediasi dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Wawanto, yang merupakan anggota partai yang cukup dikenal, menyatakan bahwa ia tetap terbuka untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur mediasi meskipun kasus ini telah memicu perhatian publik.

"Sebenarnya saya ini terbuka, siap bila harus dilakukan mediasi, tapi setelah kejadian sampai sekarang, belum ada permintan maaf," kata dia, Kamis (5/9/2024).

Menurut Wawanto, saat ini ia masih menunggu panggilan resmi dari pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.

Baca Juga: Dugaan Ancaman Pembunuhan, Ketua PDIP Solo dan Anaknya Dilaporkan ke Polisi

Dalam pernyataannya, Wawanto berharap agar proses penyelesaian kasus ini bisa dilakukan dengan cara yang baik dan damai, melalui mediasi yang melibatkan semua pihak terkait.

"Saya itu tidak susah. Asal ada permintaan maaf, ada etikat baik saja sudah cukup. Saya terbuka, tidak menutup diri sedikitpun," paparnya.

Soal Wakil Bidang Hukum DPC DPIP, Suharsono yang mengungkapkan tidak ada pengancaman pada saat rapat tersebut, Wawanto mengungkapkan sah-sah saja.

"Ya monggo. Saya mengugkapkan apa yang saya alami. Kemudian saksinya juga ada. Sudah saya masukkan nama-namanya pada aduan yang saya buat," tegas dia.

Sebelumnya, DPC PDIP Solo pun menegaskan siap mengambil langkah adanya pelaporan Wawanto terhadap FX Rudy.

Baca Juga: Kader Memanas Soal Rekomendasi Bambang Gage, Teguh Prakosa: Keluar Saja dari PDIP!

"Ada, kita sudah siapkan untuk kalau sewaktu-waktu ada panggilan. Kita akan siapkan untuk pembelaan, menunggu apakah laporan itu diterima atau tidak," terang Wakil Bidang Hukum, Perundang-Undangan, dan Advokasi DPC PDIP Kota Solo Suharsono.

Suharsono mengatakan akan segera menggelar rapat dengan badan bantuan hukum dan advokasi rakyat untuk membahas langkah yang akan diambil.

Pihaknya juga akan mengumpulkan kader-kader yang diundang saat kejadian terjadi, Kamis (29/8/2024) lalu.

"Kita akan minta konfirmasi ke kader yang pas datang saat kejadian, walaupun saya ada waktu itu. Kejadiannya itu seperti apa, jadi kita akan menelaah dan mengumpulkan data dengan mengundang mereka-mereka datang saat pertemuan itu," katanya.

Load More