SuaraSurakarta.id - Seorang mantan polisi wanita atau polwan asal Donggala, Sulawesi Tengah, Yuni Utami ramai menjadi perbincangan netizen dan viral di media sosial (medsos).
Yuni jadi perbincangan usai ngamuk dan mersahkan sesama penghuni rumah kos di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura.
Dia terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Arif Zainudin Solo, Jumat (26/7/2024).
Evakuasi yang dilakukan pukul 22.00 WIB itu, dilakukan oleh petugas dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukoharjo dibantu relawan ambulan Pawartos. Evakuasi dilakukan setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti perangkat Desa Pabelan, Polsek Kartasura melalui Bhabinkamtibmas, pengurus RT/RW, dan warga sekitar.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kartasura dari Dinsos Sukoharjo yang mengevakuasi Yuni, Agung mengatakan evakuasi dilakukan setelah ada laporan ke warga ke Satpol PP Sukoharjo. Jika yang bersangkutan itu sudah meresahkan, sering membuat konten sambil berteriak-teriak.
"Semula ini ada laporan ke warga kalau yang bersangkutan sudah meresahkan warga sekitar. Bahkan pemilik rumah kos juga pernah dimaki-maki sambil dimasukkan di kontennya," kata dia, Selasa (30/7/2024).
Menurutnya laporan dari warga itu lalu diteruskan Satpol PP ke Dinsos, selanjutnya ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi tempat kos Yuni.
Mengingat yang bersangkutan mantan polisi, dilakukan strategi khusus dalam evakuasi untuk mengantisipasi adanya perlawanan.
"Listrik di tempat kos sengaja dimatikan dulu, benar saja yang bersangkutan sering membuat konten live, saat aliran listrik padam dia keluar untuk mencari tahu penyebabnya dengan melihat meteran listrik. Saat itu langsung kami amankan tanpa perlawanan," ungkap dia.
Baca Juga: Hendak Edarkan Narkoba di Kartasura, Pria Asal Klaten Dibekuk Polisi, Ini Kronologinya
Dengan tangan diborgol, Yuni selanjutnya dibawa petugas Dinsos menggunakan ambulan Pawartos RSJD Solo. Ini dilakukan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mental dan jiwanya.
"Yang bersangkutan sesuai KTP warga Sulteng, maka untuk penanganan selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Dinsos disana," jelasnya.
Seperti diketahui, Yuni merupakan lulusan Bintara Polwan angkatan 37 tahun 2008. Pada tahun 2012 pernah mendapat kepercayaan menjadi Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polsek Biromaru, Polres Donggala, Polda Sulteng.
Namun dalam karirnya, Yuni kemudian dipecat setelah dinilai melakukan pelanggaran indisipliner yakni desersi selama dua tahun. Pemecatan itu sesuai Keputusan Kapolda Sulteng nomor :Kep/13/IV/2014/Sahlur tanggal 21 April 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kuasa Hukum Tersangka Dugaan Korupsi Drainase Stadion Manahan Ajukan Pra Peradilan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka