Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 03 Juni 2024 | 13:31 WIB
Taman Balekambang di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Destinasi wisata di Kota Solo Taman Balaikambang bakal segera dibuka. Menyusul telah selesainya proses revitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Namun demikian, Pemerintah Kota Surakarta berharap Taman Balekambang bisa dibuka mulai bulan ini.  

"Kami menunggu serah terima dari Kementerian PU ke Pemkot Surakarta," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko dikutip dari ANTARA di Solo, Senin (3/6/2024).

Ia mengatakan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berharap Taman Balekambang dapat segera dibuka sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Dapat Dana Hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab, Kampung Batik Kauman Bakal Dipercantik

"Sesuai harapan mas wali, inginnya dibuka secepatnya. Sepertinya ini sudah siap, nanti kami lihat," katanya.

Meski demikian, diakuinya, hingga saat ini belum diperoleh pihak ketiga yang nantinya bertugas sebagai operator Taman Balekambang.

"Belum ada pihak ketiga," katanya.

Sementara itu, meski belum dibuka untuk umum, beberapa waktu terakhir Taman Balekambang sudah digunakan untuk sejumlah kegiatan pemerintah. Terakhir, tepatnya pada minggu lalu salah satu gedung di lokasi tersebut digunakan untuk Rembug Pembangunan Provinsi Jawa Tengah 2024 yang dihadiri oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

"Prinsipnya sebenarnya ini bisa dipakai, hari jadi kota nanti anak sekolah juga akan kami ajak," katanya.

Baca Juga: Kota Solo dapat Bantuan Dana Hibah Rp235 Miliar dari Uni Emirat Arab, Bakal Dipakai untuk Apa?

Disinggung mengenai besaran tiket masuk yang akan dikenakan kepada para pengunjung, dikatakannya, jika sesuai dengan Perda Kota Surakarta Nomor 14/2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, harga tiket masuk umum di Balekambang Rp5.000/orang.

"Tapi nanti akan ada evaluasi, seperti itu kalau Rp5.000 kok ora pantes (tidak sesuai)," katanya.

Load More