Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 01 Juni 2024 | 07:34 WIB
Kerabat Pura Mangkunegaran berjalan diarea Taman Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Taman yang memiliki luas 1.000 meter persegi di kompleks Pura Mangkunegaran tersebut diharapkan menjadi ruang terbuka dan pusat kebudayaan untuk mengenalkan kebudayaan, kuliner, busana, dan kesenian Mangkunegaran sekaligus ikon wisata baru di Kota Solo. [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp]

SuaraSurakarta.id - Kota Solo dikenal sebagai Kota Budaya. Apalagi selalu mengusung slogan 'The Spirit Van Java'. Beberapa ikon budaya Jawa di kota ini, antara lain, Gedung Wayang Orang Sriwedari dan Taman Budaya Jawa Tengah.

Selain itu, ada pula Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran yang juga mengukuhkan diri sebagai pusat perkembangan budaya Jawa. Bahkan, dua keraton ini masih aktif mengadakan kirab dengan gunungan khas Jawa.

Beberapa kegiatan bertema seni tradisional juga menjadi agenda tahunan di Kota Solo.

Di tengah kentalnya nuansa budaya tradisional tersebut, Solo juga bersolek menjadi lebih modern. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai program unggulan.

Baca Juga: Embarkasi Solo Sudah Berangkatkan 65 Kloter Jamaah Calon Haji

Ada 17 program prioritas yang dicanangkan oleh Gibran. Beberapa di antaranya merupakan konsep lama yang disulap menjadi lebih modern, seperti kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) diubah menjadi Solo Safari dan Taman Balekambang yang saat ini dilengkapi dengan berbagai bangunan modern.

Upaya ini merupakan bagian menjadikan Solo lebih modern, namun tidak meninggalkan julukannya sebagai kota budaya.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memang  menyiapkan Solo dan Semarang menjadi metropolitan.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Dewi Virgiyanti mengatakan ini tidak lepas dari visi Pemerintah terkait pengembangan pusat pertumbuhan, seperti metropolitan.

Dalam hal ini, Semarang dan Solo atau Surakarta dianggap bisa menjadi metropolitan baru menuju kota global dan ekonomi hijau. Untuk menuju metropolitan, bisa dilakukan secara fungsional atau tidak hanya sebatas administrasi.

Baca Juga: Enam Orang Daftar Jadi Bakal Calon Rektor UNS, Ini Daftarnya

Oleh karena itu, dua kota tersebut harus segera berbenah untuk mengatasi segala permasalahan, termasuk menyiapkan berbagai kebutuhan menuju metropolitan.

Load More