SuaraSurakarta.id - Sejumlah taman di Kota Solo banyak dipakai untuk aksi tidak senonoh, seperti mesum, pacaran hingga mabuk-masuk.
Bahkan tak sedikit ditemukan bungkus alat kontrasepsi atau kondom hingga botol bekas minuman keras di taman, seperti Taman Jayawijaya atau taman kota di area Gapura Kleco Pajang.
Untuk bungkus kondom ditemukan saat pegawai Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan saat melakukan resik-resik atau kerja bakti di Taman Gapura Kleco. Kemudian ditemukan bungkus kondom.
"Itu ditemukan di taman area Gapura Kleco atau barat Hotel Alila," ujar Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kelurahan Pajang, Agus Daryanto saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).
Menurutnya bungkus kondom itu ditemukan saat kerja bakti menjelang HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) 2024 dan Hari Kesatuan Gerakan (HKG) PKK.
Saat bersih-bersih diantara semak-semak ditemukan bungkus es teh, rokok, snack dan yang mengejutkan itu ada bungkus kondom.
"Pas resik-resik kemarin itu ditemukannya. Jadi itu sangat mengejutkan," katanya.
Agus mengakui belum mengetahui secara jelas kondisi di area taman itu kalau malam seperti apa. Yang jelas kondisinya sepi.
"Kondisinya sepi. Kalau kata warga itu bukan warga Solo tapi luar Solo yang datang," ungkap dia.
Baca Juga: Putri Politisi PDIP Aria Bima Resmi Daftar Bakal Cawali Solo Lewat PDIP
Sementara itu Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono mengatakan memang taman-taman kota secara rutin menjadi pencermatan petugas. Karena memang ada taman-taman yang dipakai buat mabuk, pacaran hingga mesum.
"Itu menjadi pencermatan kami. Kami juga pernah menangkap basah yang sedang pacaran secara intim tapi belum sampai berhubungan, kami juga menemukan botol-botol bekas miras, kalau kondom belum," terangnya.
Didik mengatakan taman-taman yang biasa dipakai buat kegiatan tidak senonoh itu seperti di Taman Sekartaji, Taman Jayawijaya hingga taman di sekitar Stadion Manahan.
Karena memang penerangan masih minim dan tidak menjangkau lebih luas. Apalagi ada pohon atau semak-semak yang dipakai untuk sembunyi, karena itu sangat berpotensi buat hal-hal seperti itu.
"Biasanya di taman-taman yang penerangannya itu minim. Itu terjadi pas kondisi sepi sekitar di atas jam 1 malam atau menjelang pagi," jelas dia.
Didik menambahkan patroli ke taman-taman kota yang berpotensi dipakai buat hal-hal yang tidak diinginkan akan terus dilakukan. Nanti akan melibatkan linmas wilayah untuk patroli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Akhir Pekan Makin Asyik! Ada Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu, Sikat 4 Link Ini
-
Momen Sejarah! 3 Janji Agung Pakubuwono XIV Purboyo Saat Dinobatkan di Watu Gilang
-
Gibran Terseret Pusaran Takhta? Hangabehi Bongkar Fakta Pertemuan: Bukan Soal Restu Raja Kembar
-
10 Warung Makan Enak Wonogiri yang Wajib Dicoba Bareng Keluarga di Akhir Pekan
-
Ahli Hukum Usulkan Mekanisme Penugasan Presiden untuk Polri Isi Jabatan Sipil