SuaraSurakarta.id - Membakar rumah kertas merupakan salah satu tradisi masyarakat Tionghoa, sebagai cara mengungkapkan rasa sayang kepada leluhur.
Rumah kertas terbuat dari kerangka bambu berbentuk rumah yang kemudian dibalut dengan kertas berwarna-warni. Di dalam rumah yang biasanya berukuran setinggi manusia dan lebar sesuai kebutuhan itu, didesain mirip rumah hunian.
Tradisi itu terus berjalan hingga sekarang, termasuk pengrajin dari Kampung Kepanjen RT 01 RW 06, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Maryono (43), adalah pengrajin rumah kertas yang konon tinggal satu-satunya yang tersisa di Kota Bengawan.
Ditemui Suara.com, Minggu (28/4/2024) siang, Maryono menyelesaikan detil-detil rumah kertas yang dipesan dari sesorang asal Kabupaten Wonogiri.
"Nanti malam akan dibakar Rumah Duka Thiong Ting. Ini proses perakitan terakhir sebelum dibawa ke sana," ungkap dia mengawali perbincangan.
Rumah kertas yang dibuatnya berbentuk rumah mewah dua lantai lengkap dengan halaman dan garasi. Tak hanya itu, dua buah miniatur mobil juga menjadi ornamen tambahan yang dibuatnya.
Maryono menceritakan, butuh waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan pesanan pembuatan rumah kertas itu.
Apalagi, Bagian dalam rumah didesain mirip rumah pada umumnya yang terdiri dari berbagai ruangan lengkap dengan interiornya.
Baca Juga: Tak Akan Mundur Sebagai Wali Kota Solo, Gibran: Itu Perintah dari Pak Presiden Terpilih
Mulai dari kursi sofa, cermin, almari, tempat tidur, kamar mandi hingga miniatur kendaraan mobil. Orang-orangan yang menyerupai leluhur juga ditempatkan di situ, sehingga menjadi sebuah karya seni yang hidup.
Bakat pria kelahiran Solo 18 November 1981 membuat rumah kertas berasal dari sang bapak, yang dulunya pengrajin serupa.
Maryono menjelaskan, orang tuanya dahulu bekerja di sebuah tempat pembuatan kerajinan rumah kertas. Seiring berjalannya waktu, bapaknya membuka usaha kerajinan sendiri.
"Saya sudah dilatih sejak SD. Awalnya ya hanya bantu mengelem dan menali. Pelan-pelan belajar merakit dari bapak dan bisa sendiri sampai sekarang," jelas dia.
Maryono menambahkan, untuk harga tiap unit dibanderol mulai Rp 4-15 juta, tergantung dengan tingkat kesulitan desain rumah yang akan dibuat.
"Minimal sebulan sekali ada orderan pembuatan rumah kertas. Modelnya ya beda-beda tergantung dari si pemesan itu sendiri," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
PSI: Penyebar Fitnah Jokowi Resmikan Bandara IMIP Adalah Musuh Negara
-
Wali Kota Solo Setuju Soal Wacana 6 Hari Sekolah, Asal Roadmap Pendidikan Harus Jelas
-
KGPH Purboyo Terus Melawan, Maha Menteri Tedjowulan Beri Peringatan Tegas
-
Babak Baru Konflik Keraton Solo: PB XIV Bentuk Pemerintahan, Dana Hibah Pemkot Masih Dibekukan
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia