Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 20 April 2024 | 19:44 WIB
Pemicu kencing manis yang jarang disadari

SuaraSurakarta.id - Usai lebaran, tentu menjadi waktunya kembali ke rutinitas. Namun demikian, memeriksa kondisi tubuh usai merayakan hari raya Idul Fitri harus dilakukan. 

Dokter spesialis penyakit dalam dari Advanced Diabetes Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, Ph.D, mengimbau masyarakat untuk mengontrol gula darah usai Lebaran agar terhindar dari risiko diabetes.

"Tetap harus kendali glikemik (gula darah) supaya tetap sehat. Batasi makanan manis-manis dan berkalori tinggi,” kata Farid dikutip dari ANTARA pada Sabtu (20/4/2024).

Baik bagi orang yang sehat maupun yang menderita diabetes, Farid mengingatkan untuk mengatur asupan makanan setelah Lebaran, terutama yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Orang sehat, kata Farid, tetap berisiko mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia akibat makanan yang tinggi kadar gula.

Baca Juga: Dihujat Gara-gara Video Lebaran, Reaksi Gibran Jadi Sorotan Publik: Kalau Udah Kalah, Apapun Salah!

“Asupan kalori lebih tinggi, asupan gula lebih tinggi, akhirnya gula darahnya juga jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kalau keterusan nanti gula darah semakin tinggi,” ujarnya.

Kadar gula darah bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan sehat dan makan sesuai jadwal. Pola makan sehat dapat diatur dengan menerapkan 3J, yaitu jadwal, jumlah dan jenis makanan, yang ditentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas fisik harian.

Masyarakat disarankan untuk memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah seperti konsumsi sayur untuk mencukupi kebutuhan serat. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan panduan Kementerian Kesehatan tentang porsi makan, yaitu setiap piring diisi setengah bagian sayuran dan buah, seperempat bagian diisi protein, dan seperempat bagian diisi sumber karbohidrat.

Hal yang tidak kalah penting, latihan fisik dengan berolahraga untuk menjaga keseimbangan asupan kalori yang masuk dan keluar, memperbaiki resistensi insulin, dan mengoptimalkan kendali gula darah.

“Kalau masuk makan berkalori banyak berarti diimbangi dengan aktivitas fisik banyak. Menyempatkan waktu berolahraga hasilnya akan lebih bermanfaat menstabilkan gula darah,” kata Farid.

Baca Juga: Selalu Jadi Masalah Setiap Orang, Ini Kiat Menjaga Berat Badan Saat Lebaran

Load More