SuaraSurakarta.id - Kasus penipuan jual beli tanah menimpa perusahaan asal Kabupaten Karanganyar yakni PT Prima Parquet Indonesia (PPI).
PT PPI menjadi korban seorang makelar tanah di Kabupaten Batang dengan nilai kerugian mencapai Rp 21 miliar.
"Kasus itu sudah dilaporkan ke Satreskrim Polres Batang dengan tersangka seorang makelar berinisial AS," kata Penasehat Hukum PT PPI, M Saifuddin , Minggu (7/4/2024).
M Saifuddin menjelaskan, kasus ini terjadi tahun 2019 silam. Waktu itu, perusahaan asal Karanganyar itu berencana melebarkan usaha di Kabupaten Batang.
Baca Juga: Braakk! Mobil Pikup Tabrak Pohon dan Pagar Pom Bensin di Karanganyar, Kernet Meninggal Dunia
Lalu, bekerjasama dengan tersangka berinisial AS yang mampu mencarikan lahan di wilayah Desa Depok, Kandeman, Kabupaten Batang seluas 25 hektar.
"Lantaran sangat luas, akhirnya kami sepakat supaya AS mencarikan secara bertahap atau perbidang tanah sesuai dengan luasannya," terang dia.
Dengan kesepakatan tersebut, kata pengacara dari Kantor Hukum Kasyaf Law Firm ini, perusahaan telah menggelontorkan uang sejumlah Rp21 miliar. Namun, AS hanya sanggup menyelesaikan kisaran 20 hektar dan kurang 5 hektar dari rencana awal.
"Kami tidak keberatan saat AS bekerjasama dengan pihak notaris berinisal P untuk segera menyelesaikan kekurangan tanah seluas 5 hektar dari yang sudah ada 20 hektar. Sebab, kami sudah mengeluarkan uang senilai Rp21 miliar untuk luas 25 hektar tersebut," jelas Saifuddin.
Namun, seiring berjalannya waktu AS dan P tak menunjukan iktikat baik dalam kerjasama tersebut. Bahkan, keduanya juga susah untuk dihubungi.
Baca Juga: Pastikan Bertarung di Pilkada 2024, Partai Golkar Karanganyar Jalin Komunikasi Parpol Lain
"Maka dari itu, kami telah melaporkan AS ke Polres Batang dengan nomor laporan STPLP/77/VIII/2023/Reskrim tertanggal 29 Agustus 2023," ungkap Saifuddin.
Berita Terkait
-
Tertangkap! Ini Tampang Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang
-
Ribuan Warga Padati TPU Tanah Kusir, Antar Titiek Puspa ke Peristirahatan Terakhir
-
Pecah Tangis di Pemakaman Titiek Puspa, Keluarga hingga Penggemar Lepas Sang Legenda
-
Polisi Ungkap Pabrik Uang Palsu di Bogor, Kasus Terungkap dari Tas Mencurigakan di Gerbong KRL
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita