Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 26 Maret 2024 | 13:35 WIB
Kondisi tembok Viaduk Gilingan yang retak cukup parah dan membahayakan. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kemacetan di Kota Solo akan terjadi di beberapa titik, salah satunya adalah di Viaduk Gilingan. Apalagi kini lokasi tersebut tengah dilakukan perbaikan. 

Namun demikian, Dinas Perhubungan Kota Surakarta memastikan Viaduk Gilingan yang menjadi akses dari arah barat ke timur maupun sebaliknya dapat mulai beroperasi sebelum Lebaran 2024.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad mengatakan sejauh ini pihaknya rutin berkomunikasi dengan pelaksana proyek pengerjaan Viaduk Gilingan. 

Ia mengatakan koordinasi dilakukan untuk kebutuhan pengaturan lalu lintas di sekitar Viaduk Gilingan.

Baca Juga: Kembali Digelar, Pasar Takjil Ramadan BRI di Solo Dongkrak Omzet Pedagang Kuliner

"Kami juga sempat melakukan pengecekan lokasi dan berkomunikasi dengan pihak pelaksana terkait pelaksanaan yang hingga saat ini berjalan sesuai rencana," katanya dikutip dari ANTARA pada Selasa (26/3/2024). 

Ia mengatakan dari informasi yang diperolehnya, pengerjaan Viaduk Gilingan sampai masih berjalan sesuai target awal.

Sementara itu, penutupan akses lalu lintas Jalan Ahmad Yani, mulai dari Simpang Ngemplak-Simpang Gilingan dimulai sejak Jumat (15/3) malam hingga Rabu (3/4) malam.

Penutupan dilakukan dalam rangka pendalaman dan pelebaran akses di bawah Viaduk Gilingan. Targetnya pengerjaan tersebut diselesaikan pada H-7 Lebaran dengan harapan bisa untuk menunjang masa angkutan Lebaran mendatang.

"Pelebaran dan pendalamannya sudah selesai, selanjutnya akan dilakukan pengaspalan dan pekerjaan dinding di kanan kiri," katanya.

Baca Juga: Ini Jadwal Imsakiyah Kota Solo dan Sekitarnya pada 24 Maret 2024

Pihaknya memperkirakan pada periode Lebaran akan ada sekitar 550.000-600.000 kendaraan yang keluar masuk Solo pada setiap hari.

"Harapannya sejak H-7 Lebaran sampai H+ sekian Lebaran akses Viaduk Gilingan bisa difungsikan secara normal," katanya.

Load More