SuaraSurakarta.id - Masjid Ciptomulyo merupakan masjid tertua di Boyolali yang telah memiliki usia lebih dari satu abad. Masjid tersebut adalah peninggalan Raja Keraton Surakarta Pakubuwono X yang dibangun dengan sejumlah keunikan tersendiri.
Hingga saat ini, masjid Ciptomulyo masih berdiri kokoh dengan desain khas Jawa. Bahkan, di bulan Ramadan ini, masjid yang berada di kawasan kompleks wisata religi Pengging itu disemarakkan oleh anak muda relawan Ciptomulyo.
Bukan hanya kajian subuh dan menjelang berbuka puasa, para pemuda masjid ini juga membagikan ribuan takjil keliling dengan menu sehat, seperti kurma, susu, dan nasi.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan semangat nama “Ciptomulyo” yang berarti menciptakan kemuliaan dunia dan akhirat untuk orang-orang di sekitarnya. Lantas, bagaimana sejarah dan keunikan masjid tertua di Boyolali ini?
Baca Juga: Ini Jadwal Azan Magrib Kota Solo dan Sekitarnya pada Sabtu 16 Maret 2024
Keunikan Masjid Ciptomulyo Pakubuwono X yang Masih Tersisa
Masjid ini telah berusia 118 tahun sejak pertama kali didirikan yakni pada 14 Jumadil Akhir 1838 Je (sekitar 1905 Masehi). Meski mengalami beberapa kali renovasi, akan tetapi bentuk asli masjid ini masih dipertahankan. Bahkan, struktur kayu jati yang digunakan pun masih asli.
Berusia lebih dari satu abad, berbagai fasilitas masjid Ciptomulyo yang berukiran nama Pakubuwono X masih berguna dengan baik. Mulai dari bedug tua hingga kentongan yang bertuliskan PB X.
Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki desain yang cukup unik. Jika umumnya arah kiblat serong ke kanan, Masjid Cipto Mulyo ini memiliki arah kiblat yang serong ke kiri.
Sementara itu, bentuk bangunan Masjid Ciptomulyo ini menampilkan desain Jawa kuno dengan ornamen-ornamen ukiran di ventilasi pintu. Masjid ini terdiri dari lima pintu yang berjajar segaris. Menurut keterangan marbot masjid tersebut, pintu tersebut merupakan lambang tersendiri.
Baca Juga: Tarawih Sebaiknya Tidak Dilakukan Full Satu Bulan? Begini Penjelasan Gus Baha
Dibangun lima pintu sebagai simbol dari salat lima waktu yang harus dijalankan umat muslim. Dikatakan bahwa Pakubuwono X berharap pintu-pintu tersebut akan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat muslim di sekitarnya.
Sebagai jejak peninggalan dalam penyebaran Islam di wilayah Boyolali, masjid ini ramai dikunjungi para jamaah, terutama ketika Ramadan tiba.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah
Berita Terkait
-
Kapan Nuzulul Quran 2025? Ini Jadwal Lengkap dan Makna Mendalamnya
-
Intip Produksi Lemang Tapai di Jakarta untuk Santapan Buka Puasa
-
Benarkah Puasa Bikin Kulit Awet Muda dan Memberlambat Penuaan? Ini Penjelasan Dokter
-
Berbagi Takjil Tanpa Sampah Plastik, Intip Solusi Kemasan Ramah Lingkungan Ini
-
Gelar Festival Ramadan di 61 Lokasi, Pegadaian Mengusung Konsep Pasar Rakyat
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Polda Jateng Bongkar Kasus MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Karanganyar
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Geger Muncul Wisata 'Jeglongan Sewu' di Sukoharjo, Warga: Selamat Datang!
-
Tim Sidak Pangan, Pemkot Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa Jelang Lebaran