SuaraSurakarta.id - Masjid Ciptomulyo merupakan masjid tertua di Boyolali yang telah memiliki usia lebih dari satu abad. Masjid tersebut adalah peninggalan Raja Keraton Surakarta Pakubuwono X yang dibangun dengan sejumlah keunikan tersendiri.
Hingga saat ini, masjid Ciptomulyo masih berdiri kokoh dengan desain khas Jawa. Bahkan, di bulan Ramadan ini, masjid yang berada di kawasan kompleks wisata religi Pengging itu disemarakkan oleh anak muda relawan Ciptomulyo.
Bukan hanya kajian subuh dan menjelang berbuka puasa, para pemuda masjid ini juga membagikan ribuan takjil keliling dengan menu sehat, seperti kurma, susu, dan nasi.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan semangat nama “Ciptomulyo” yang berarti menciptakan kemuliaan dunia dan akhirat untuk orang-orang di sekitarnya. Lantas, bagaimana sejarah dan keunikan masjid tertua di Boyolali ini?
Keunikan Masjid Ciptomulyo Pakubuwono X yang Masih Tersisa
Masjid ini telah berusia 118 tahun sejak pertama kali didirikan yakni pada 14 Jumadil Akhir 1838 Je (sekitar 1905 Masehi). Meski mengalami beberapa kali renovasi, akan tetapi bentuk asli masjid ini masih dipertahankan. Bahkan, struktur kayu jati yang digunakan pun masih asli.
Berusia lebih dari satu abad, berbagai fasilitas masjid Ciptomulyo yang berukiran nama Pakubuwono X masih berguna dengan baik. Mulai dari bedug tua hingga kentongan yang bertuliskan PB X.
Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki desain yang cukup unik. Jika umumnya arah kiblat serong ke kanan, Masjid Cipto Mulyo ini memiliki arah kiblat yang serong ke kiri.
Sementara itu, bentuk bangunan Masjid Ciptomulyo ini menampilkan desain Jawa kuno dengan ornamen-ornamen ukiran di ventilasi pintu. Masjid ini terdiri dari lima pintu yang berjajar segaris. Menurut keterangan marbot masjid tersebut, pintu tersebut merupakan lambang tersendiri.
Baca Juga: Ini Jadwal Azan Magrib Kota Solo dan Sekitarnya pada Sabtu 16 Maret 2024
Dibangun lima pintu sebagai simbol dari salat lima waktu yang harus dijalankan umat muslim. Dikatakan bahwa Pakubuwono X berharap pintu-pintu tersebut akan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat muslim di sekitarnya.
Sebagai jejak peninggalan dalam penyebaran Islam di wilayah Boyolali, masjid ini ramai dikunjungi para jamaah, terutama ketika Ramadan tiba.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan