SuaraSurakarta.id - Pemilu menjadi momen yang penuh tantangan bagi para calon legislatif (Caleg). Pada pertarungan itu, hanya ada dua kemungkinan, menang atau kalah.
Pada Pemilu 2024 ini, tidak semua caleg akan merayakan kemenangan. Bagi yang gagal, kemungkinan dihadapkan pada kekecewaan dan stres usai pelaksanaan pemilu.
Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia Dicky C. Pelupessy mengatakan mengelola pikiran menjadi kunci bagi para caleg yang merasa stres dan kecewa usai pemilu berlangsung.
"Bisa dimulai seperti ini, ya. Misalnya, dengan pengertian bahwa namanya mengikuti kompetisi, ya, ada kemungkinan menang, ada kemungkinan kalah. Itu satu contoh bahwa yang dilakukan adalah mengelola pikiran kita,” kata Dicky dikutip dari ANTARA pada Sabtu (17/2/2024).
Baca Juga: Pemilu 2024, Jangan Golput! Tani Merdeka Ingatkan Milenial untuk Gunakan Hak Pilih
Selanjutnya berbicara dengan keluarga, teman, dan pendukung politik setelah pemilu dapat membantu melepaskan tekanan dan mendapatkan dukungan emosional yang diperlukan.
Selain itu, melakukan aktivitas yang menyenangkan dan melepas stres, seperti berolahraga, meditasi, atau menikmati hobi ternyata juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengalihkan pikiran dari kekecewaan.
Hal terpenting adalah menetapkan prioritas dan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, seperti melanjutkan karier atau mengembangkan keterampilan baru. Dengan begitu, para caleg dapat mengalihkan perhatian dari kegagalan politik dan bergerak maju dengan semangat baru.
Jika merasa kesulitan mengelola stres dan emosi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli psikolog atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan saran yang dibutuhkan.
Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan para caleg yang gagal dapat mengatasi stres pasca pemilu dengan lebih baik dan melanjutkan kehidupan dengan semangat baru.
Baca Juga: Jomblo Merapat! TPS di Solo Ini Bertema Cinta, Ada Cokelat Gratis Buat Pemilih
“Rumus sederhananya adalah mengelola pikiran dan stabilkan emosi. Mungkin sulit karena masih hangat, tapi coba jangan buka berita atau sosial media agar kecewa dan stresnya perlahan mereda. Intinya kemudian memang perasaan itu, kita stabilkan,” ungkap Dicky.
Berita Terkait
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
Guru Besar UI Sebut UU Pemilu Perlu Selalu Dievaluasi dan Diubah, Kenapa?
-
Bawaslu Umumkan Hasil Investigasi Sore Ini, Prabowo Bakal Kena Sanksi Video Dukung Ahmad Luthfi?
-
Sudah 5 Tahun Gak Naik-naik, Bawaslu Minta Pemerintah Naikkan Gaji Panwascam hingga 100 Persen
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya
-
Rekomendasi dan Tips Mendapatkan Harga Menginap Terbaik di Kota Solo
-
Jokowi, Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di Solo, Tapi Beda TPS, Mana Saja?
-
Solo Tuan Rumah Liga Nusantara 2024/2025, Ini Daftar Peserta dan Jadwalnya