SuaraSurakarta.id - Lima terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/1/2024) siang.
Dari data yang dihimpun Suara.com, kelima terduga teroris itu memiliki profesi atau pekerjaan yang berbeda.
Kelima terduga teroris tersebut S warga Dukuh Dawung, Desa Godog, Kecamatan Polokarto merupakan penjual bumbu dapur, kemudian N warga Dukuh Bulak, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban merupakan penjual susu kedelai.
Lalu P warga Dukuh Jetis, Desa Pondok, Kecamatan Nguter seorang wiraswasta wiraswasta, M warga Dukuh Manggaran, Desa Pondok, Kecamatan Grogol (buruh harian lepas) dan SS warga Dukuh Japanan, Desa Palur, Kecamatan Polokarto (wiraswasta).
"Ada lima item yang dibawa petugas saat penggeledahan tadi," ujar Ketua RW 17 Desa Palur, Purwondo (52) saat dihubungi, Kamis (25/1/2024).
Lima item yang dibawa itu seperti, sleeping bag, dua sabuk karate warna hitam, handphone (HP), hingga alat olahraga (hand grip).
"Orangnya itu ramah di kampung tidak pernah neko-neko. Pekerjaannya service dinamo," katanya.
Warga kampung itu kaget dan terkejut kalau yang bersangkutan ditangkap. Apalagi ditangkap karena masuk jaringan teroris.
"Iya tersebut saat ditangkap. Padahal orangnya baik di kampung, itu warga asli sini," sambung dia.
Baca Juga: Pertemuan Amien Rais dengan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Singgung Pemerintah dan Teroris
Sementara itu Kepala Dusun Plumbon Wetan Desa Plumbon, Dwi Maryanto mengatakan penggeledahan berlangsung mulai pukul 12.30 WIB. Barang yang diamankan itu ada buku, HP dan busur panah serta anak panah yang berjumlah empat.
"Saya dihubungi petugas Babinkamtibmas, kemudian setelah Duhur dilakukan penggeledahan di rumah yang bersangkutan. Saya diminta untuk mendampingi," paparnya.
Dikatakannya warga berinisial N (50) ini ditangkap setelah Salat Subuh. N diamankan saat kembali dari masjid menuju rumahnya yang hanya berjarak sekitar 50 meter.
"Untuk detailnya kurang tahu, yang pasti cuma yang bersangkutan katanya terkait dengan jaringan teroris. Untuk pastinya saya tidak tahu, tapi dia diamankan setelah Salat Subuh," jelas dia
Dwi menambahkan sehari-hari yang bersangkutan itu petani dan jualan susu kedelai. Terkejut kalau yang bersangkutan ditangkap oleh Densus 88 mengingat orangnya itu biasa saja.
"Di lingkungan biasa tidak aneh-aneh. Sering kumpulan juga di warga," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
PSI: Penyebar Fitnah Jokowi Resmikan Bandara IMIP Adalah Musuh Negara
-
Wali Kota Solo Setuju Soal Wacana 6 Hari Sekolah, Asal Roadmap Pendidikan Harus Jelas
-
KGPH Purboyo Terus Melawan, Maha Menteri Tedjowulan Beri Peringatan Tegas
-
Babak Baru Konflik Keraton Solo: PB XIV Bentuk Pemerintahan, Dana Hibah Pemkot Masih Dibekukan
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia