SuaraSurakarta.id - Sebanyak 15 orang oknum anggota TNI telah diperiksa oleh Denpom IV/4 Surakarta. Pemeriksaan ini terkait kasus penganiayaan oknum TNI kepada warga sipil yang dikabarkan merupakan simpatisan Ganjar-Mahfud, Sabtu (30/12/2023) kemarin.
Hal ini disampaikan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo saat konferensi pers di Kodim 0724/Boyolali, Minggu (31/12/2023).
"Saat ini yang terkonfirmasi yang diperiksa di Denpom IV/4 Surakarta ada 15 orang," terang dia, Minggu (31/12/2023).
Dandim menjelaskan sampai dengan saat ini sejak kemarin malam sudah dilakukan penyelidikan dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Nantinya akan disampaikan lebih lanjut lagi terkait tersangka.
"Untuk tersangka nanti akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom. Saat ini proses terus berlanjut supaya kejadian bisa diredakan," ungkap dia.
"Sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," lanjut Dandim.
Terkait jumlah korban, lanjut dia, yang terkonfirmasi ada 7 orang. Dari 7 orang itu, sebanyak 5 orang sudah bisa kembali ke rumah dengan status rawat jalan sedangkan yang 2 orang statusnya rawat inap.
"Korban ada 7 orang, semoga kondisinya segera membaik dan pulih kembali," katanya.
Baca Juga: Survei Internal TPN Elektabilitas Ganjar-Mahfud Masih Tinggi, Ini Komentar Gibran
Pada kesempatan tersebut, Dandim juga menjelaskan terkait kronologi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI ke warga sipil.
Dandim mengakui bahwa kasus penganiayaan oleh oknum TNI kepada warga sipil benar adanya.
"Untuk kronologi informasi yang diterima, kejadian tersebut terjadi secara spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," sambung dia.
Peristiwa bermula pada Sabtu (30/12/2023) tepatnya sekitar pukul 11.19 WIB di depan asrama Kompi Senapan Yonif 408 Boyolali.
Di mana beberapa anggota TNI sedang melaksanakan olahraga bola voli kemudian mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong melintas secara terus-menerus dan berulang kali.
Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV