Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 09 November 2023 | 17:40 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (Twitter/@gibran_tweet)

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut mengomentari adanya dugaan intervensi dan intimidasi di kantor DPC PDIP Solo yang didatangi petugas polisi. 

Gibran mengatakan bahwa semua kantor-kantor partai lain itu juga di patroli oleh petugas kepolisian. Jadi tidak hanya kantor DPC PDIP Solo saja yang di patroli.

"Semua lokasi kantor-kantor DPC partai lain kan di patroli juga," terang Gibran saat ditemui, Kamis (9/11/2023) sore.

Gibran menegaskan tidak ada masalah. Bahkan partai-partai lain juga tidak ada masalah jika kantornya di patroli petugas kepolisian.

Baca Juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, Analis: Keluarga Jokowi Anggap PDIP Tak Lagi Buat Untung

"Partai lain ada masalah nggak?. Nggak adakan, ya sudah," ungkap dia.

Ketika ditanya apakah akan mengkomunikasikan persoalan ini dengan ketua DPC PDIP Solo, Gibran tidak menjawab.

"Itukan memang sudah tugasnya kepolisian untuk menjaga semua obyek vital," kata putra sulung Presiden Jokowi ini.

Gibran pun berencana akan memberikan pengarahan banyak pihak untuk netralitas di Pemilu 2024 mendatang.

"Ya, nanti akan kami coba komunikasikan," jelasnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Bobby Nasution, Mantu Jokowi 'Ugal-ugalan' Dukung Prabowo-Gibran

Seperti diketahui, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo merasa keberatan saat aparat polisi mendatangi Kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin, Brengosan, Solo, Rabu (8/11/2023).

Rudy menyebut itu hal yang tidak wajar. Karena apapun yang dilakukan oleh aparatur negara seperti TNI, Polri, dan ASN kalau tidak ada kegiatan mampir ke DPC itu hal tidak wajar.

"Itu bentuk atau membuat opini masyarakat menilai bahwa ada intervensi dari aparatur negara," kata Rudy.

Rudy menambahkan ini baru pertama kali terjadi. "karena dari dulu hingga sekarang belum pernah. Setiap hari itu tidak ada polisi yang datang, kalaupun patroli hanya sekedar lewat tapi kalau ini berhenti," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More