SuaraSurakarta.id - Sampah masih menjadi permasalahan di lingkungan masyarakat. Masih banyak orang yang buang sampah sembarang, ada juga di pinggir jalan hingga sungai.
Tak sedikit tumpukan sampat tersebut hampir menutup bahu jalan dan membuat aliran di sungai tidak lancar.
Berbagai macam tulisan peringatan dilarang buang sampah sembarangan dibuat dan dipasang di sejumlah wilayah seperti di Sukoharjo atau Kota Solo.
Ada juga peringatan yang berisi dengan kata-kata lucu dan menohok agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
Beberapa tulisan peringatan dilarang buang sembarangan yang menohok, seperti "Kami segenap warga RT 03 RW 04, Mendoakan siapapun yang membuang sampah ditempat ini. Kami doakan agar cepat mati".
"Semoga kena azab orang yang buang sampah disini. Mencret sak lawase!!!". Kami warga Jantran bangkit cinta kebersihan & kenyamanan menghimbau, !!! Jangan sembarangan membuang sampah di wilayah kami. Sangsi moral sudah disepakati".
Lalu ada yang menulis, "Ya, Allah turunkan azab dan penyakit buat orang yang buang sampah di sini. Aamiin", dan "Hanya binatang!!!, Yang membuang sampah & kotoran serta bahan material bangunan di sawah ini. Semoga yang membuang sampah & kotoran serta bahan material bangunan di sawah ini cepat meninggal".
Ada juga yang hanya menulis, "Dilarang keras membuang sampah di tempat ini" hingga "Dilarang buang sampah disini".
"Banyak yang buat sampah di sini. Bahkan pernah hampir menutup setengah bahu jalan," ujar salah satu warga, Sajiman (66), Senin (10/7/2023).
Baca Juga: Kumpulan Istilah Sebutan Barang untuk Tugas MOS atau MPLS 2023: Dijamin Benar Semua!
Biasanya itu, lanjut dia, buangnya pagi-pagi sekitar pukul 04.00 WIB atau pukul 05.00 WIB. Jadi pagi pukul 06.00 WIB itu sampah menumpuk dan memanjang.
"Biasanya buangnya pagi-pagi. Kebetulan tanah saya juga sering dipakai buat buang sampah, langsung tak singkirkan dan pasang papan larangan," kata warga Kartasura ini.
Sementara itu salah satu warga Gatak, Yenny mengatakan sampah memang masih jadi persoalan serius. Banyak sampah yang dibuang hingga menumpuk di pinggir jalan atau sungai.
"Saya sering melihat sampah yang menumpuk di pinggir jalan dan bau lagi. Itu jelas sangat menganggu pengguna jalan," sambungnya.
Ditambahkan harusnya pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa ada solusi dengan membuat program penanganan atau pengolahan sampah.
"Jadi sampah tidak dibuang tapi dipilah mana yang bisa dimanfaatkan, mana yang tidak. Kan bisa dibuat keterampilan," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Jemaah Gereja Terganggu Sound Event Balai Kota, Ini Respon Wali Kota Solo
-
Heboh Jemaat Gereja Keluhkan dan Terganggu Suara Keras Event di Balai Kota Solo
-
PDIP Jateng 'Babak-belur' di Pilpres, Misi FX Rudy Turun Gunung
-
Ini Dia Fakta Menarik Miniso Indonesia
-
FX Rudy Didorong Menjadi Ketua DPD PDIP Jateng Definitif, Apa Alasannya?