Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 20 Mei 2023 | 22:19 WIB
Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo berkolaborasi dengan Forum Buah Hati Berseri Kota Solo mengadakan seminar bertajuk 'Optimalisasi ABK dalam Kemandirian' di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu (20/5/2023). [Dok]

SuaraSurakarta.id - Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo berkolaborasi dengan Forum Buah Hati Berseri Kota Solo mengadakan seminar bertajuk 'Optimalisasi ABK dalam Kemandirian' di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu (20/5/2023).

Ketua BMI Solo, Kevin Fabiano menjelaslan, kegiatan itu salah satunya sebagai ekspresi para anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Ada 50 ABK se Kota Bengawan yang mengikuti seminar tersebut dengan menggandeng Tri Budi Santoso selaku dosen jurusan okupasi Terapis Poltekes Surakarta yang juga owner Budi Center.

Menurutnya, melalui acara itu, pihaknya ingin mensosialisasikan serta meningkatkan kesadaran orang tua ABK khususnya di wilayah Kota Solo.

Baca Juga: BMI Kota Solo Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Pengungsian Korban Banjir

"Karena selama ini masih kurangnya kesadaran akan hal ramah anak berkebutuhan khusus, maka kami mengajak pihak-pihak terkait untuk lebih peduli," ucapnya kepada awak media.

Bacaleg DPRD Solo dari PDIP untuk Dapil 3 atau Banjarsari 2 itu memaparkan, pihaknya membuka kesempatan seluas-luasnya kepada ABK agar bagaimana mampu berekspresi dan berkarya selayaknya anak pada umumnya.

"Justru anak-anak spesial yang memiliki keterbatasan kemampuan bisa diarahkan secara maksimal kalau memiliki kolaboritas antara orang tua, anak dan lembaga pendidikan," jelas dia.

"Kami juga mendorong Pemkot Solo itu membangun taman bermain yang ramah untuk anak berkebutuhan khusus," tambah sosok yang juga Ketua Senkom Mitra Polri Solo tersebut.

Sementara itu, Tri Budi Santoso juga mendorong orang tua untuk terus membangun mentalias anak secara kontinyu.

Baca Juga: Syahrini Buka Donasi untuk Sekolah Islam di Jepang, Dituding Eksploitasi Gegara Rekam Anak Berkebutuhan Khusus

Menurutnya, level keluarga jadi hal utama untuk memberikan edukasi kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus.

"Level keluarga harus diberikan edukasi untuk menerima anak berkebutuhan khusus dengan apa adanya. Dengan itu akan menjadi pintu masuk anak semakin berkembang," paparnya.

Dirinya tak menampik sejumlah orang tua tak menerima anak berkebutuhan khusus, sehingga menghambat anak.

"Kadang orang tua merasa malu dan tidak bisa menerima anak. Makanya perlu mendapatkan konsultasi dan terapi profesional dan sebagainya agar anak kemampuan akan meningkat," jelas Budi. (Ronald Seger Prabowo)

Load More