SuaraSurakarta.id - Terdakwa kasus pemalsuan dokumen negara, Evan Surya Prananto dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman tiga bulan penjara di Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo.
Seperti diketahui, kasus pemalsuan dokumen negara ini berawal dari perebutan hak asuh anak milik terdakwa dan korban. Seiring berjalannya waktu, terdakwa nekat melakukan tindakan pemalsuan dokumen negara yang dikeluarkan oleh Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dengan nomor: 3372-KW-11102021-0002, tanggal 11 Oktober 2021.
Surat inilah yang dipakai terdakwa Evan untuk mengajukan pengesahan atas anaknya. Untuk dinyatakan sah menjadi anak kandung dari ayah yang bernama Evan Surya Prananto melalui Permohonan di Pengadilan Negeri Surakarta sebagaimana tercatat dalam register permohonan nomor: 234/Odt.P/2021/PN.Skt tanggal 24 November 2021.
Tuntutan itu dinilai kuasa hukum korban Jessica Forrester, Dhony Fajar Fauzi membuktikan tidak ada intervensi dari kliennya.
"Ini menunjukkan klien kami tidak ada intervensi. Mungkin karena Jessica sudah memaafkan terdakwa jadi pertimbangan JPU," kata Dhony Fajar, Sabtu (13/5/2023).
Dikatakan, pertimbangan JPU Sri Ambar Prasongko SH MH menuntut ringan terdakwa dalam kasus ini lantaran kedua belah pihak telah saling memaafkan di persidangan sebelumnya.
Meski begitu, pihaknya ingin supaya hukum memberikan efek jera agar tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.
"Ini bisa jadi yuris prudensi jika tuntutan cuma 3 bulan. Ini harus bagaimana, jika ingin membangun hukum, jangan seperti ini," jelas dia.
Pihaknya menilai, jika perbuatan yang dilakukan terdakwa masuk dalam kategori kejahatan luar biasa. Dimana, terdakwa secara paksa memasukan nama anak klien kami ke dalam dokumen yang disahkan oleh Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
Baca Juga: Polemik Hak Asuh Anak Selebgram Jessica Forrester, Pengacara Evan Surya Pranoto Buka Suara
"Kalau sudah menyangkut masalah anak itu masuk ke dalam extra ordinary crime (kejahatan luar biasa)," kata Dhony.
Sementara itu, korban Jessica Forrrester saat dikonfirmasi mengatakan, sangat menyayangkan tuntutan yang hanya tiga bulan penjara. Pihaknya selama setahun terakhir telah berjuang untuk mendapatkan keadilan lantaran apa yang telah diperbuat oleh terdakwa Evan sangat merugikan keluarganya.
"Saya yakin, Pak Jaksa dan Hakim akan memutus dengan adil. Berikan keadilan bagi saya, yang sebagai seorang single mother. Besar harapan saya, apapun keputusannya dapat memberikan pelajaran dan efek jera. Sehingga, tidak mengulangi perbuatanya lagi kepada siapapun. Biarkan, saya dan anak saya hidup tenang tanpa diusik lagi," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini