Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 03 Mei 2023 | 14:57 WIB
Ilustrasi Jokowi, Anies, dan Surya Paloh. [Suara.com]

SuaraSurakarta.id - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh jadi satu-satunya pimpinan parpol yang tak diundang Presiden Jokowi dalam pertemuan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (2/5/2023) malam.

Pertemuan itu dihadiri oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Prabowo, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.

Semua pimpinan parpol yang hadir dalam pertemuan itu merupakan parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo. Padahal, Nasdem saat ini juga merupakan pendukung pemerintahan.

Menteri dari NasDem yang duduk di kabinet Jokowi yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Baca Juga: 5 Poin Utama Pertemuan Jokowi dengan Ketua Parpol Koalisi

Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus menilai Jokowi memiliki cara tersendiri untuk menanggapi manuver yang dilakukan NasDem selama ini.

"Jalan catur Jokowi kembali menyiksa sang lawan. Tidak mereshuffle NasDem, tetapi juga tidak menganggap Surya Paloh," kata Jhon Sitorus, Rabu (3/5/2023).

Ia menilai Jokowi orang yang sederhana namun memiliki rangkaian strategi mematikan yang dapat melumpuhkan lawannya.

"Jangan ajari Jokowi main catur, strateginya sederhana tapi bikin lumpuh," jelasnya.

Momen NasDem diacuhkan Jokowi mulai terjadi setelah NasDem mengumumkan mendukung Anies Baswedan sebagai capres yang diusung di Pilpres 2024.

Baca Juga: Airlangga Kenakan Baju Hijau Khas PKB, Golkar Sepakat Usung Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024?

Beragam spekulasi bermunculan setelah aksi berani NasDem tersebut, termasuk isu reshuffle menteri NasDem di kabinet kerja Jokowi, meski tak pernah terjadi hingga saat ini.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Load More