SuaraSurakarta.id - Kecelakaan karambol terjadi di ruas jalan tol Semarang - Solo tepatnya di KM 487 +600 Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (14/4/2023) pagi.
Kecelakan yang terjadi di ruas KM tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Melainkan beberapa kali terjadi, namun kecelakaan yang memakan 8 korban meninggal ini kecelakaan yang paling parah.
Hal ini diutarakan oleh tokoh warga Gumukrejo, Joko Suparji (48) saat ditemui, Jumat (14/4/2023).
"Ini bukan pertama kalinya terjadi kecelakaan. Sudah sering terjadi kecelakaan disekitar ruas jalan itu," terang dia, Jumat (14/4/2023).
Joko mengatakan jalan tol Semarang - Solo di ruas antara Dukuh Santren Desa Mojolegi sampai makam Blimbing Desa Gumukrejo merupakan daerah rawan kecelakaan, itu sepanjang sekitar 2-3 km.
Jadi pengguna jalan yang melintas area itu harus hati-hati, kalau lelah bisa istirahat di rest area yang dekat situ.
Menurutnya dari sejarah pembangunan jalan tol area tersebut sering terjadi kejadian-kejadian aneh. Bahkan setelah jadi banyak pengemudi yang juga mengalami hal-hal aneh.
"Ini di luar nalar dan percaya tidak percaya. Waktu pembangunan itu ada satu pohon kelapa terjadi hujan lebat, sedangkan yang lainnya tidak ada hujan padahal tidak musim hujan," ungkap Kadus 3 Desa Gumukrejo ini.
"Sering juga alat berat untuk bekerja sering rusak, ada kejadian-kejadian lainnya juga. Jadi pengguna jalan yang sudah lelah mending istirahat dulu di rest area," katanya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Boyolali Tewaskan 6 Orang
Bahkan pengelola pekerjaan pengeras jalan datang ke warga minta tolong dan menyampaikan apa yang terjadi. Kondisi itu membuat progres pengerjaannya tidak jalan.
"Warga dan tokoh agama kemudian membantu dengan berdoa agar diberikan kelancaran," sambung dia.
Sepengetahuannya itu ada empat sampai lima kali yang terjadi di area itu. "Saja juga pernah turun tangan menolong saat ada kecelakaan. Sudah empat atau lima kali, yang paling parah dan besar ini," ujar putra asli Desa Gumukrejo ini.
Joko menjelaskan di sekitar ruas jalan itu ada makam-makam yang punya sejarah. Itu seperti Makam Karang Kulon, Makam Gedong, Makam Blimbing, ada juga situs peninggalan sejarah.
Apalagi lokasinya pinggir sungai semua, yang dulunya tempat-tempat angker.
"Untuk makam blimbing proyek tol tapi hanya sebagian dan direlokasi. Itu makam sudah lama atau kuno, istilahnya cikal bakal," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar