SuaraSurakarta.id - Bubur Banjar Samin menjadi salah satu tradisi yang ada di Kota Solo selama bulan Ramadan.
Bubur samin khas Banjar, Martapura, Kalimantan Selatan ini banyak ditunggu-tunggu masyarakat dari berbagai daerah saat bulan Ramadan tiba.
Karena bubur Samin ini menjadi salah satu menu buka puasa bagi masyarakat saat bulan ramadan yang disediakan di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo.
Pada bulan ramadan 2023, tradisi pembuatan dan pembagian kembali diadakan. Ada 47 kg per harinya bubur Samin yang disiapkan selama bulan ramadan, jumlah itu sekitar 1300 porsi per harinya.
"Tahun ini kita buat 47 kg, dari jumlah menjadi 1300 porsi. Nanti yang 200 porsi untuk takjil masjid, sisanya dibagikan masyarakat secara gratis," ujar Ketua Takmir Masjid Darussalam Jayengan, Solo, HM Rosyidi saat ditemui, Kamis (23/3/2023).
Menurutnya babur Samin ini selalu dirindukan masyarakat tidak hanya dari Solo tapi luar Solo. Karena memiliki ciri khas, rasanya gurih dan rempah-rempahnya itu terasa sekali.
Ada racikan wortel dan daging yang dicacah juga, itu yang menjadi ciri khas bubur samin ini.
"Ini selalu dirindukan banyak orang. Ada hakim dari Boyolali itu kalau tidak berbuka pakai bubur Samin ada yang kurang, ada juga warga Tionghoa dari Salatiga selalu datang ke sini," paparnya.
Bubur Samin ini dibuat dari rempah-rempah khas Banjar, seperti Kapulaga, Jahe dan Mrica.
Baca Juga: MRT Izinkan Penumpang Buka Puasa di dalam Kereta, Tapi Hanya dengan Air Putih dan Kurma
"Saat dimakan itu, badan rasanya hangat. Memang ada khasiatnya, karena diolah dari rempah-rempah dan pakai minyak Samin," papar dia.
Sebenarnya bubur Samin ini dikelurkan tiga kali dalam satu tahun. Saat 10 muharam atau asyura, nifsu syahban dan bulan ramadan sebulan penuh.
"Tapi pembuatan porsinya paling banyak itu saat bulan ramadan. Karena ada ribuan masyarakat yang datang," sambung dia.
Rosyidi mengatakan dulu bubur Samin hanya bisa dinikmati oleh kalangan internal saja. Namun, sejak tahun 1985, bubur Samin mulai dibagikan kepada masyarakat setiap setiap bulan ramadan.
"Alhamdulillah, mulai 1985 sampai 2019 terus sampai sekarang. Dulu itu buatnya hanya 15 kilo sekarang sampai 47 kilo," jelasnya.
Setiap bulan ramadan banyak masyarakat yang menyempatkan datang untuk menikmati bubur Samin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV