Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 20 Maret 2023 | 15:05 WIB
Suasana rumah duka yang masih menunggu kedatangan jenazah mendiang Syabda Perkasa Belawa di Dusun Ngroto, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin (20/3/2023). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Ratusan pelayat masih menunggu kedatangan jenazah Syabda Perkasa Belawa di Dusun Ngroto, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Senin (20/3/2023) sore.

Seperti diketahui, pebulu tangkis Indonesia itu meninggal dunia bersama sang ibu Anik Sulistyowati dalam kecelakaan di Tol Pemalang–Batang, Senin (20/3/2023) pukul 03.50 WIB.

Keluarga Syabda Perkasa Belawa hingga saat ini masih menunggu jenazah pebulu tangkis tersebut untuk dimakamkan.
 
Manajer sekaligus kerabat Swara Setiya, mengatakan Syabda dan ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di KM 314A Tol Pemalang pukul 03.40 WIB, Senin dini hari.
 
Syabda bersama keluarganya dalam perjalanan pulang ke Sragen untuk menghadiri pemakaman nenek dari pihak ibu. Namun dalam perjalanan kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.
 
"Neneknya meninggal tadi malam karena sakit," kata Swara Setiya dilansir dari ANTARA.

Ia mengatakan saat ini jenazah Syabda dan ibunya sedang perjalanan dari Rumah Sakit Islam Al Ikhlas Pemalang menuju ke Sragen. Rencananya jenazah Syabda bersama ibu dan neneknya akan dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Karaban yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah duka.
 
"Nanti kemungkinan pukul 15.00 WIB sampai sini," ujar dia.

Baca Juga: Kronologi Bulu Tangkis Syabda Perkasa Meninggal Dunia karena Kecelakaan Hari Ini

Dari informasi yang diperolehnya, Syabda sempat menerima penanganan di rumah sakit namun akhirnya nyawanya tidak tertolong.
 
Disinggung mengenai keseharian Syabda, Swara yang juga adik sepupu Syabda ini mengatakan pria berusia 22 tahun tersebut merupakan pribadi yang ramah dan hangat.

"Baik sekali kalau sama keluarga, pokoknya membanggakan. Neneknya mau apa ya dituruti, nggak jaim sama keluarga besar, nggak kaku," paparnya.

Load More