SuaraSurakarta.id - New Indonesia Research and Consulting merilis hasil survei elektabilitas partai.
Dari hasil survei itu, elektabilitas Partai Nasdem masih jeblok usai mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres).
Survei New Indonesia dilakukan pada 5-10 Januari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Partai Nasdem mengalami penurunan elektabilitas menjadi 3,5 persen pada Januari 2023 ini.
"Nasdem masih jeblok elektabilitasnya, sedangkan PSI terus naik," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dilansir dari ANTARA, Selasa (17/1/2023).
Menurut Andreas pasca-pencapresan Anies Baswedan, elektabilitas Nasdem masih berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
Dia menjelaskan pada Juni 2022, elektabilitas parpol tersebut berada di atas diambang batas parlemen yakni sebesar 4,4 persen, dan kemudian turun di Oktober 2022 menjadi 3,8 persen.
Andreas mengatakan keputusan Nasdem untuk mengusung Anies sebagai capres telah menggerus basis pendukung, terutama dari kalangan nasionalis. Citra Anies yang lekat dengan politik identitas dinilai berseberangan dengan jargon Nasdem, "restorasi Indonesia".
"Harapan Nasdem untuk meraih coattail effect dari pencapresan Anies belum terbukti, lebih-lebih mengingat Koalisi Perubahan yang digadang-gadang bersama PKS dan Demokrat tidak kunjung terbentuk," paparnya.
Baca Juga: Yenny Wahid Mulai Dilirik NasDem untuk Dampingi Anies, PSI Tetap Santai: Semua Partai Punya Hak...
Artinya, kata dia basis pemilih Anies belum mengalir ke Nasdem, masih tersebar di antara partai-partai yang lain.
"PKS yang sebelumnya identik sebagai pendukung Anies juga masih harus berhitung kemungkinan tergerusnya dukungan ke Nasdem," jelas dia.
Sedangkan, Demokrat juga berharap dapat semakin memperbesar elektabilitas jika berhasil mengusung AHY sebagai cawapres Anies. Dia mengatakan, ketiga partai pendukung Anies saling mengunci, demi menjaga basis dan memperkuat elektabilitas masing-masing.
Selain Nasdem dan PSI kata dia tren elektabilitas partai-partai politik lainnya masih stabil dalam paruh akhir 2022, hanya ada sedikit fluktuasi. Untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tren elektabilitas terus mengalami kenaikan, dan kini sebesar 5,8 persen.
Peringkat pertama elektabilitas masih dipimpin PDIP yang unggul dengan 18,6 persen, disusul Gerindra sebesar 12,8 persen. Berikutnya, Golkar bertahan pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,1 persen, diikuti oleh PKB 7,5 persen dan Demokrat 6,0 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Sempat Molor, Revisi Permendag Nomor 8 Akhirnya Terbit
-
Ada Evaluasi, Ini 52 BUMN yang Dilarang Danantara Rombak Jajaran Direksi
-
Siapa Patricio Matricardi? Pemain Berbandrol Rp6 M yang Dirumorkan ke Persib
-
5 Mobil Lawas Rp30 Jutaan: Barang Sejuta Kenangan, Performa Tak Lekang Jaman
-
Kejanggalan Status Kewarganegaraan Mees Hilgers, Media Belanda Ungkap Hal Mengejutkan
Terkini
-
Ahmad Luthfi: Soloraya Great Sale 2025 Lumbung Ekonomi Regional
-
Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun
-
Koperasi Tipu-tipu Milik Kepala SMA di Solo, Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar
-
Seleksi Advokat Diperketat, Peradi Solo Ungkap Tunjuan Utamannya
-
65,6 Gram Tembakau Gorila Disita, Polres Sukoharjo Amankan Dua Orang Berstatus Pelajar