Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 03 Januari 2023 | 10:20 WIB
Anies Baswedan membahas safari politik, endorse calon presiden, sampai hubungannya dengan Presiden Joko Widodo di program Jujur-Jujuran (Rumah KD). [YouTube/Official NET News]

SuaraSurakarta.id - Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum melontarkan kritikan pedas terkait dengan pemberian nama Yohanes kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Tak tanggung-tanggung, melalui akun Twitter @yusuf_dumdum, dirinya mempertanyakan keberadaan PA 212 yang tidak ada penolakan.

"Gelar bapak politik identitas sudah melekat begitu kuat, kini doi berusaha keras sampai rela 'melacurkan' diri seperti ini ? Apa kata geng 212 ?" cuit Yusuf Dumdum pada Twitter @yusuf_dumdum seperti dikutip, Selasa (3/1/2023).

Yusuf memaparkan, bahwa ada beberapa larangan umat muslim yang bukan hal baru lagi didengar.

Baca Juga: Demi Tersangkakan Anies, BW Ungkap Pimpinan KPK Ubah Perkom: Tingkatkan Penyelidikan ke Penyidikan Tanpa Tersangka

Di antaranya, umat muslim mengucapkan Natal kerap sekali dilarang; umat muslim pakai topi Santa juga disebut kafir bahkan diancam masuk neraka.

"Giliran satu gengnya dikasih nama baptis Yohanes, gerombolan munafik yang mengaku paling beriman pada bungkam. Gerombolan munafik seperti itu bahaya kalau diberi kuasa. Apapun akan dihalalkan," tuturnya.

Akun Yusuf Dumdum juga mengunggah video ketika Anies diberi nama 'Yohanes'.

Pada video tersebut tampak Anies mendatangi sebuah rumah doa di Papua. Anies disambut oleh para pemuka agama setempat dan dikalungkan noken.

Setelah mendapatkan sambutan baik, sang pemuka agama kemudian memberikan nama Yohanes pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga: Ingin Main Aman, Jokowi Bakal Depak Menteri NasDem Jika Anies Baswedan Jadi Capres 2024

"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka agama di hadapan Anies Baswedan.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Load More