Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 30 Desember 2022 | 13:03 WIB
Kuliner khas Mangkunegaran. (Suara.com/Ari Welianto)

Ada makna dan filosofi dari kuliner-kuliner khas Pura Mangkunegaran ini.

Nama kue apem dipercaya berasal dari bahasa Arab yaitu kata afwan, yang artinya memohon ampunan atau dari kata afuan, yang artinya meminta maaf. 

Maka apem dimaknai, harapan agar kita selalu bisa memberi maaf atau memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Bisa juga dimaknai sebagai pertobatan manusia yang memohon ampun.  

Untuk kolak, dari kata khalik yaitu Sang Pencipta. Kolak itu isinya pisang kepok dan labu atau waloh. Orang Jawa sering mengatakan ben kapok biar agar seseorang bertobat. 

Baca Juga: Sejarah Colomadu, Daerah Lokasi Bakal Rumah dari Negara untuk Jokowi

Selanjutnya ketan, yang diharapkan bisa  mempererat hubungan sesama manusia. Hal ini terlihat dari ketan yang lengket, itu menyimbolkan hubungan yang erat antar sesama.

Sekarang kuliner khas tersebut bisa disajikan atau dinikmati dalam acara apapun dan kapanpun. Tidak harus saat acara-acara adat Pura Mangkunegaran wilujengan atau selamatan.

"Sekarang mau kapan dan acara apa boleh pakai ini," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Baca Juga: Kaesang 'Jutek', Erina Malah Santai Tak Masuk Frame Foto Bersama Bestie Iriana Jokowi yang Bikin Heboh

Load More