SuaraSurakarta.id - Kerusakan tembok Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon kondisinya semakin parah.
Setelah tembok Ndalem Prabuwinatan roboh pada tahun 2018 lalu dan kondisinya semakin parah serta melebar. Belum lama ini tembok Ndalem Prabuningratan atau sebelah timurnya juga roboh.
Kondisinya pun dikhawatirkan akan semakin parah dan bisa merambat ke bagian lain. Apalagi lokasinya berada di dekat kediaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, Sasana Putro.
Salah satu warga Baluwarti, Bambang Ary mengatakan jika tembok itu belum lama ini sekitar dua atau tiga mingguan. Kalau yang di sebelah selatannya sudah lama tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Kraton Solo: Gabung NKRI, Keraton Surakarta Banyak Kehilangan Aset dan Sumber Dana
"Tembok yang sebelah timur itu belum lama ini roboh. Bulan Desember 2022, sekitar dua atau tiga minggu lalu. Saya November 2022 lewat situ belum roboh," terang dia, Kamis (29/12/2022).
Sebagai warga jelas merasa prihatin dengan kondisi tembok yang roboh itu. Dikhawatirkan kondisinya semakin parah dan merambat bisa ke bagian lain.
"Kita prihatin pastinya dengan kondisinya. Itu bisa membahayakan warga yang lewat juga dengan tinggi tembok lebih dari 6 meter, sewaktu-waktu bisa roboh," ungkap dia.
Pihaknya sudah melaporkan robohnya tembok yang baru ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Pemkot Solo, dan DPRD Solo.
Bahkan kondisi ini sudah sampai ke Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Baca Juga: Kronologi Konflik Keraton Surakarta, Masalah Internal Kerajaan Tak Kunjung Reda
"Sudah saya laporkan kerusakan dan kondisi keraton. Diharapkan ada penanganan agar tidak sampai parah," katanya.
Warga pun berharap agar konflik bisa selesai dan bersama-sama memperbaiki dan mengembangkan keraton.
Karena jika masih ada konflik maka bantuan dari pemerintah tidak akan turun.
"Sangat eman-eman, ini kan peninggalan sejarah. Berharap konflik selesai dan keraton bisa perbaiki," sambung dia.
Bambang menjelaskan, jika tembok yang sudah lama roboh itu merupakan pembatas dengan kedaton. Sebenarnya yang roboh itu bagian dari sentral atau pradikta itu merupakan gardu listrik atau pusat pengelolaan listrik untuk keraton yang dibangun pada kejayaan Sinuhun Paku Buwono (PB) X.
Sedangkan yang roboh baru itu di sebaliknya ada kolam untuk pendingin generator. Merunutnya tembok itu sangat vital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta
-
Zakir Naik Dakwah di Solo: Ribuan Peserta Hadir dan Terbuka untuk Semua Agama
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal