SuaraSurakarta.id - Dampak konflik berpengaruh pada pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Pasca konflik di keraton kembali memanas, Museum Keraton Kasunanan Surakarta pun ditutup. Banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah kecele tidak masuk ke dalam keraton.
Mereka hanya bisa berada di depan keraton di kori kamandungan. Kemudian mengelilingi keraton naik becak maupun jalan kaki.
Bahkan kirab prajurit yang menjadi even rutin setiap minggunya di hari Sabtu tidak digelar.
Baca Juga: Wisatawan Karimunjawa yang Terjebak Badai Panik Stok Makanan Menipis
Ditutupnya museum keraton sangat disayangkan para wisatawan yang datang. Karena mereka tidak bisa melihat peninggalan sejarah ini.
"Sangat disayangkan museum tutup," ujar salah satu wisatawan, Enggar, Selasa (27/12/2022).
Ia mengaku sedang berlibur di kampung halaman di daerah Sukoharjo karena anak-anak libur sekolah. Lalu jalan-jalan ke keraton Solo, ternyata sampai sini museumnya tutup.
"Ini pas liburan sekolah terus jalan-jalan ke Solo mau ke keraton. Tapi sampai sini tutup," katanya.
Ia bersama keluarga hanya berada di depan kori kamandungan untuk berfoto-foto dengan latar belakang keraton.
Baca Juga: Momen Nataru Bandara di Bali Layani 395 Ribu Penumpang, Okupansi Hotel Capai 100 Persen
Sementara itu Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dany Nur Adiningrat mengatakan jika pariwisata keraton tutup sudah lebih satu pekan ini.
Padahal ini memasuki liburan anak sekolah, natal dan tahun baru.
"Sudah lebih satu dari pekan ini tutup. Tidak tahu sampai kapan ini," terang dia.
Dany menjelaskan, mengingat, menimbang situasi keamanan keraton saat itu. Terus eskalasi perkembangan yang terjadi saat ini.
Ada penyerangan terhadap abdi dalem di dalam keraton dan sudah dilaporkan ke Polresta. Lalu ada perkembangan orang asing bukan abdi dalem yang berseliweran di dalam istana.
Setelah terjadi pengeroyokan, penganiayaan terhadap abdi dalem membuatnya trauma.
"Itu beberapa yang menjadi pertimbangan," katanya.
Diakuinya jika kondisi di keraton saat ini sangat berdampak pada pariwisata. Mengingat keraton itu sebagai salah satu kunjungan utama kalau ke Solo.
"Ini imbasnya juga ke stabilitas keamanan, berati ada apa di Surakarta?. Kita berharap pemerintah pusat, provinsi, dan kota turun tangan serentak untuk menyelesaikan masalah di keraton," ungkap dia.
Untuk tiket masuk museum itu Rp 15.000, kalau rombongan Rp 10.000. Kalau untuk kepentingan penelitian gratis.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Petualangan Seru dan Menantang di Australia Barat: Surga Bagi Wisatawan Pecinta Alam
-
Ada Wisatawan Asing Main ke Rumah Jokowi, Publik Malah Pamerkan Pencarian Talent: Dicari Bule...
-
Hong Kong Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Indonesia, Apa Saja Yang Populer?
-
Dari Madrid, Indonesia Siap Sambut Lonjakan Wisatawan Global
-
Wisatawan Sekarang Bisa Rasakan Sensasi Menjadi Pembalap MotoGP di Sirkuit Mandalika
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?